4 Miliarder Masuk Daftar Sanksi Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Senin, 14 Agustus 2023 13:30 WIB

Puluhan tawanan perang Ukraina (POWs) berjalan bersama setelah Rusia-Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang di Zaporizhzhia, Ukraina 17 Oktober 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memperpanjang daftar sanksi-sanksi terkait Rusia buntut dari Perang Ukraina. Ada empat individu paling berpengaruh dan sebuah lembaga bisnis masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat itu.

Menurut sebuah dokumen yang dipublikasi pada Jumat, 11 Agustus 2023, oleh Office of Foreign Assets Control di bawah Kementerian Keuangan Amerika Serikat, sanksi-sanksi baru itu akan berdampak pada miliarder yang bertempat di London, yakni Mikhail Fridman, Pyotr Aven, Alexey Kuzmichev dan German Khan. Selain itu, Russian Union of Industrialists and Entrepreneurs (RSPP) ikut kena sasaran sanksi.

Fridman, Aven, Kuzmichev dan Khan bertugas sebagai dewan pengawas Alfa Group Consortium yang menjalankan operasional Alfa Bank, yakni sebuah lembaga pemberi kredit terbesar asal Rusia. Keempat orang itu, juga pemegang saham utama Alfa Bank.

Advertising
Advertising

Alfa Group telah menjadi sasaran sanksi negara-negara Barat, di mana Alfa Group merupakan salah satu konglomerat terbesar dari Rusia bidang keuangan dan investasi. Pada Maret 2023, sejumlah laporan menyebut kalau Fridman and Aven telah bersiap untuk melepas saham mereka di Alfa Bank demi menghindari penalti. Sebelumnya, Fridman, Aven, Kuzmichev dan Khan sudah dikenai sanksi oleh Australia, Kanada, Uni Eropa, Selandia Baru dan Inggris. Kebijakan terbaru dari Amerika Serikat ini, akan menutup akses ke properti-properti mereka yang ada di Negeri Abang Sam dan kepentingan keuangan.

Sedangkan Russian Union of Industrialists and Entrepreneurs yang juga masuk daftar baru sanksi Amerika Serikat, didirikan pada 1990. Badan ini bergerak sebagai LSM yang bertugas mempromosikan kepentingan komunitas bisnis masyarakat Rusia.

Rusia kini dihujani sanksi-sanksi dan pengucilan-pengucilan dari negara-negara Barat. Meski pasukannya sudah tidak segagah di awal invasi, Presiden Rusia Vladimir Putin masih gigih membela negaranya di perang Ukraina sebagai pertempuran eksistensial untuk kelangsungan hidup Rusia. Putin semakin menampilkan perang sebagai momen penentu dalam sejarah Rusia, dan mengatakan bahwa dia yakin masa depan Rusia dan rakyatnya berada dalam bahaya.

Putin masih bisa berdiri tegar karena ternyata sanksi-sanksi Barat sejak awal invasi hingga kini belum membuatnya goyah. Beberapa pekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berusaha mencegahnya dengan memperingatkan Presiden Putin tentang konsekuensi ekonomi yang belum pernah dilihatnya

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Jaksa Bisa Sita Harta Ferdy Sambo Jika Tidak Sanggup Bayar Restitusi Keluarga Brigadir J

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

14 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya