Jerman Setujui Tambahan Rudal Patriot untuk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 10 Agustus 2023 15:26 WIB

Pernyataan Austin muncul setelah Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengumumkan bahwa negaranya menyediakan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina. Sistem rudal Patriot juga melengkapi kelompok tempur multinasional NATO di Slovakia timur, yang mencakup elemen pertahanan udara dari Jerman dan Belanda. Foto : Raytheon

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman dan Ukraina menyetujui pasokan sistem pertahanan udara rudal Patriot tambahan ke Kyiv, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya pada hari Rabu, 9 Agustus 2023.

“Hari ini ada kabar baik dari Jerman – persis seperti yang kami sepakati dengan (Kanselir Jerman) Olaf Scholz. Ada sistem Patriot tambahan. Terima kasih banyak, Olaf, ini diperlukan untuk pertahanan rakyat kami melawan teror Rusia,” kata Zelensky.

Sebelumnya pada hari Rabu, Jerman mengumumkan keputusannya untuk mengirim dua peluncur Patriot lagi ke Ukraina.

“Ini pasti akan membawa kita lebih dekat untuk menciptakan perisai udara yang lengkap untuk Ukraina. Ini akan membantu orang, kota, desa,” kata Zelenskiy.

Sistem pertahanan udara berbasis darat seperti Patriot Raytheon dibangun untuk mencegat rudal yang masuk.

Namun, mereka kekurangan pasokan di seluruh NATO karena banyak sekutu mengurangi jumlah unit pertahanan udara setelah Perang Dingin.

Advertising
Advertising

Ukraina mengaku sistem pertahanan udara AS dan Jerman efektif menahan gelombang serangan udara Rusia yang menurut Kyiv menargetkan warga sipil dan bangunan tempat tinggal. Zelensky mengatakan sistem pertahanan udara canggih, termasuk Patriot buatan AS dan IRIS-T Jerman, terbukti "sangat efektif" dan "sudah memberikan hasil yang signifikan."

Zelensky mengatakan Ukraina telah menembak jatuh sebagian besar serangan Rusia selama seminggu terakhir, termasuk 65 rudal dari berbagai jenis dan 178 drone serbu, termasuk 87 Shahed buatan Iran.

REUTERS

Pilihan Editor Ikuti Indonesia, Malaysia Setop Impor Sapi dan Kerbau Hidup dari Australia

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

8 menit lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

21 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

1 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

4 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

4 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya