Kudeta Niger, Junta Militer Ancam akan Lawan Setiap Intervensi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 30 Juli 2023 18:14 WIB

Foto udara jalan-jalan di ibu kota Niamey, Niger 28 Juli 2023. REUTERS/Souleymane Ag Anara

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin militer Niger memperingatkan terhadap setiap intervensi bersenjata di negara itu karena para pemimpin Afrika Barat akan berkumpul di ibu kota Nigeria pada Minggu, 30 Juli 2023 untuk pertemuan puncak darurat demi memutuskan tindakan lebih lanjut guna menekan tentara memulihkan tatanan konstitusional.

Kepala negara dari 15 anggota Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), dan Persatuan Ekonomi dan Moneter Afrika Barat yang beranggotakan delapan orang dapat menskors Niger dari institusinya, memutus hubungan negara tersebut dari bank sentral regional dan pasar keuangan, dan perbatasan-perbatasan.

Tetangga timur Niger, Chad, bukan anggota kedua organisasi regional itu, telah diundang ke KTT ECOWAS, demikian pernyataan dari kantor presiden Chad, Sabtu.

Niger adalah salah satu negara termiskin di dunia, menerima hampir US$2 miliar per tahun dalam bantuan pembangunan resmi, menurut Bank Dunia. Negara itu juga merupakan mitra keamanan bekas negara penjajah, Prancis dan Amerika Serikat. Kedua negara itu menggunakan Niger sebagai basis untuk melawan pemberontakan Islam di wilayah Sahel Barat dan Afrika Tengah yang lebih luas.

Para pemimpin Afrika Barat juga untuk pertama kalinya mempertimbangkan kemungkinan intervensi militer untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan ketika Jenderal Abdourahamane Tiani dinyatakan sebagai kepala negara baru pada Jumat.

Advertising
Advertising

Menjelang KTT Minggu, para pemimpin militer di Niger pada Sabtu malam, memperingatkan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi nasional Niger pada Sabtu malam terhadap intervensi militer apa pun.

"Tujuan pertemuan (ECOWAS) adalah untuk menyetujui rencana agresi terhadap Niger melalui intervensi militer di Niamey bekerja sama dengan negara-negara Afrika lainnya yang bukan anggota ECOWAS, dan negara-negara barat tertentu," kata juru bicara junta Kolonel Amadou Abdramane.

"Kami ingin sekali lagi mengingatkan ECOWAS atau petualang lainnya, tentang tekad kuat kami untuk mempertahankan tanah air," katanya.

Junta mengeluarkan pernyataan kedua pada Sabtu malam yang mengundang warga di ibu kota turun ke jalan mulai pukul 07.00 waktu setempat untuk memprotes ECOWAS dan menunjukkan dukungan kepada para pemimpin militer baru.

<!--more-->

AS Ancam Putus Dukungan Keuangan

Kudeta Niger oleh militer telah dikutuk secara luas oleh tetangga-tetangganya dan mitra internasional yang menolak untuk mengakui para pemimpin baru dan menuntut agar Bazoum dikembalikan ke kekuasaan.

Bazoum belum terdengar kabarnya sejak Kamis pagi ketika dia dikurung di dalam istana kepresidenan, meskipun Uni Eropa, Prancis, dan lainnya mengatakan mereka masih mengakui dia sebagai presiden yang sah.

Uni Eropa dan Prancis telah memutuskan dukungan keuangan untuk Niger dan Amerika Serikat mengancam akan melakukan hal yang sama.

Setelah pertemuan darurat, Jumat, Uni Afrika mengeluarkan pernyataan yang menuntut militer kembali ke barak mereka dan memulihkan ketertiban konstitusional dalam waktu 15 hari. Tidak disebutkan apa yang akan terjadi setelah itu.

REUTERS

Pilihan Editor: AS Bantu Australia Produksi Sistem Roket Kendali Multi Peluncuran pada 2025

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

6 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

19 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

23 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

25 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

31 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Tinggalkan Myanmar, Rela Tidur di Depan Kedutaan

19 Februari 2024

Ribuan Orang Tinggalkan Myanmar, Rela Tidur di Depan Kedutaan

Ribuan pemuda dari Myanmar berusaha meninggalkan negara itu untuk menghindari wajib militer.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Terapkan Wajib Militer untuk Remaja 18 Tahun Mulai April

14 Februari 2024

Junta Myanmar Terapkan Wajib Militer untuk Remaja 18 Tahun Mulai April

Remaja usia 18 tahun ke atas akan menjalani wajib militer di Myanmar mulai April.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kerja Sama Selatan-Selatan yang Muncul dalam Debat Capres? Ini Kata Anies, Prabowo, Ganjar

9 Januari 2024

Apa Itu Kerja Sama Selatan-Selatan yang Muncul dalam Debat Capres? Ini Kata Anies, Prabowo, Ganjar

Pada debat capres terdapat subtema hubungan internasional mengenai kerja sama Selatan-Selatan. Ini kata Anies, Prabowo, Ganjar.

Baca Selengkapnya

Pemberontak Myanmar Kalahkan Junta di Laukkai, Kota Pusat Operasi Penipuan Online

6 Januari 2024

Pemberontak Myanmar Kalahkan Junta di Laukkai, Kota Pusat Operasi Penipuan Online

Aliansi pemberontak Myanmar telah menguasai sebuah kota penting di sepanjang perbatasan utara negara itu dengan Cina

Baca Selengkapnya

Cina Protes Myanmar setelah Peluru Nyasar Lukai Lima Warganya

4 Januari 2024

Cina Protes Myanmar setelah Peluru Nyasar Lukai Lima Warganya

Lima warga Cina terluka akibat peluru nyasar yang dilepaskan selama pertempuran antara junta militer dan kelompok pemberontak di dekat perbatasan.

Baca Selengkapnya