Konflik dengan Rusia, Ukraina Resmi Pindahkan Hari Raya Natal ke 25 Desember

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 Juli 2023 08:00 WIB

Anggota dinas militer Ukraina mengadakan makan malam Natal yang meriah, di tengah serangan Rusia, di lokasi yang tidak diketahui, di Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina 25 Desember 2022. Layanan Pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina Angkatan Bersenjata Ukraina / Handout melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina telah memindahkan Hari Raya Natal resminya menjadi 25 Desember. Sebelumnya, negara itu merayakan Natal setiap 7 Januari, seperti yang juga berlaku di Rusia. Keputusan tersebut tertuang dalam undang-undang yang baru saja disahkan Kyiv pada Jumat.

Langkah itu juga semakin menegaskan perpecahan antara Ukraina dan Gereja Ortodoks Rusia.

UU yang ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky itu juga menunjukkan konflik yang semakin dalam antara gereja-gereja di Kyiv dan Moskow, sejak dimulainya agresi militer Rusia ke negeri tetangganya yang pro-Barat tersebut.

“Perjuangan tanpa henti dan sukses untuk identitas mereka berkontribusi pada keinginan setiap orang Ukraina untuk menjalani hidup mereka sendiri dengan tradisi dan hari libur mereka sendiri,” demikian catatan penjelasan UU baru itu, seperti dirilis di situs web Parlemen Ukraina.

Menurut catatan tersebut, tujuan dibuatnya undang-undang itu adalah untuk meninggalkan warisan Rusia yang “memaksakan” perayaan Natal pada 7 Januari. Kaum Nasrani di Ukraina berada di bawah kepemimpinan spiritual Moskow setidaknya sejak abad ke-17.

Advertising
Advertising

Namun, Gereja Ortodoks Ukraina kemudian memutuskan hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia pada 2019, menyusul aneksasi Krimea oleh Moskow.

Konflik itu makin meruncing lagi, sejak Rusia memberikan dukungan kepada kelompok separatis di Ukraina Timur. Sementara Cabang Gereja Ortodoks Ukraina yang didukung Rusia juga menyatakan telah memutuskan hubungan dengan Moskow pada Mei 2022.

Keputusan untuk memindahkan Hari Natal itu menjadi upaya terbaru yang diambil oleh Ukraina dalam beberapa tahun terakhir untuk menjauhkan diri dari Moskow. Sebelumnya, Ukraina juga telah mengganti berbagai nama jalan dan kota yang sebelumnya dinamai dengan tokoh-tokoh Soviet.

Pilihan Editor: Ukraina Ambil Langkah Hukum terhadap Pendeta Pro-Moskow

AL ARABIYA

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

11 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya