Gara-gara Krisis Yudisial, Popularitas Netanyahu Merosot dalam Jajak Pendapat

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 26 Juli 2023 13:46 WIB

PM Israel, Benjamin Natanyahu. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terpukul dalam jajak pendapat atas undang-undang yudisial yang diperjuangkan oleh koalisi kanan-kerasnya saat ia berupaya mengatasi krisis domestiknya yang paling parah.

Survei yang diterbitkan pada Selasa malam, 25 Juli 2023, oleh dua televisi berita utama Israel menunjukkan bahwa jika pemilihan diadakan sekarang, jumlah kursi yang dipegang oleh koalisi pemerintahan Netanyahu di parlemen Israel atau Knesset yang beranggotakan 120 kursi akan turun dari 64 menjadi 52 atau 53.

Kursi yang dipegang oleh partai Likud Netanyahu akan turun dari 32 menjadi 28, menurut N12 News, dan menjadi 25 kursi dalam survei oleh stasiun televisi Reshet 13.

Pada Senin, koalisi nasionalis-agama Netanyahu, yang dibentuk setelah pemilihan pada 1 November tahun lalu, memberikan persetujuan parlemen untuk undang-undang yang akan membatasi beberapa kekuasaan Mahkamah Agung, meskipun ada protes massa jalanan.

Itu adalah ratifikasi pertama dari RUU yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk merombak sistem peradilan.

Advertising
Advertising

Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, menyebut pemungutan suara Knesset "disayangkan" dan mendesak kerja menuju konsensus yang luas. Tapi itu tidak memberikan petunjuk bahwa pemerintah Netanyahu dapat menghadapi konsekuensi praktis, mengungkap batas kemampuan Presiden Joe Biden untuk mengendalikan pemimpin sayap kanan yang telah lama menjabat.

Para dokter Israel mengumumkan pemogokan pada Selasa dan lebih banyak tentara cadangan telah meminta untuk menghentikan dinasnya sebagai reaksi publik atas langkah pemerintah sayap kanan.

Militer Israel mengambil tindakan disipliner internal pertama yang diketahui atas protes tersebut. Seorang tentara cadangan didenda 1.000 shekel (sekitar Rp 4 miliar) dan lainnya diberi hukuman penjara 15 hari yang ditangguhkan karena mengabaikan panggilan.

"Ada peningkatan permintaan untuk menghentikan dinas tentara cadangan," kata Brigadir Jenderal Daniel Hagari kepada wartawan Israel dalam pernyataan yang dikonfirmasi oleh juru bicara militer.

"Jika pasukan cadangan tidak melapor untuk bertugas dalam waktu lama, akan ada kerusakan pada kesiapan militer," kata Hagari, menambahkan ini akan menjadi "proses bertahap".

Para pemimpin protes mengatakan semakin banyak tentara cadangan tidak akan lagi melapor untuk bertugas jika pemerintah melanjutkan rencananya.

Musuh-musuh Israel telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk mempertimbangkan gejolak dan bagaimana mereka dapat memanfaatkannya, kata sumber yang akrab dengan diskusi tersebut kepada Reuters.

Krisis tersebut telah memecah masyarakat Israel dan memukul ekonomi dengan keras dengan memicu pelarian investor asing, melemahkan shekel dan meningkatkan momok pemogokan umum oleh serikat pekerja sektor publik Histadrut.

REUTERS

Pilihan Editor: Topan Doksuri Libas Filipina, Ancam Taiwan dan China

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

13 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

1 hari lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

2 hari lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

4 hari lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya