TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya satu orang tewas ketika Topan Doksuri menghantam Filipina utara dengan angin kencang dan hujan pada Rabu, 25 Juli 2023, menyebabkan sungai meluap dan menyebabkan ribuan orang tanpa listrik.
Penduduk di komunitas pesisir telah dievakuasi sebelum badai, yang membawa angin berkecepatan hingga 175 kilometer per jam dan diperkirakan akan terus menguat saat badai tersebut berlanjut menuju Taiwan dan China akhir pekan ini.
"Kami diamuk di sini," kata Manual Mamba, gubernur provinsi Cagayan utara kepada Reuters.
Setidaknya satu orang tenggelam di Provinsi Rizal setelah topan tersebut, kata badan bencana nasional.
Lebih dari 4.000 penumpang terdampar di berbagai pelabuhan di negara itu setelah perjalanan laut dihentikan, kata penjaga pantai Filipina.
Pada pukul 8 pagi waktu setempat, Biro Cuaca Pusat Taiwan mengatakan dalam tiga jam terakhir pusat topan hampir melayang dan terhenti.
Namun pihak berwenang mengeluarkan peringatan darat untuk beberapa kabupaten dan kota di Taiwan selatan termasuk kota pelabuhan utama Kaohsiung. Pusat tanggap darurat telah didirikan oleh pemerintah pusat, dan hampir 50 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional, serta banyak jalur feri dibatalkan.
Layanan kereta api antara Taiwan timur dan selatan akan ditangguhkan mulai Rabu malam.
Lebih dari 300 orang telah dievakuasi di Taiwan selatan dan timur sebagai tindakan pencegahan karena Doksuri diperkirakan membawa curah hujan hingga 1 meter di sana.
Pusat Meteorologi Nasional China meningkatkan peringatan topan menjadi merah dari oranye pada pukul 10 pagi, penasehat tertinggi di antara sistem peringatan berkode warna empat tingkat.
Doksuri diperkirakan akan bergerak ke barat laut dengan kecepatan 10-15 kpj dan memasuki bagian timur laut Laut China Selatan mulai Rabu malam hingga Kamis pagi, kata Administrasi Meteorologi Pusat China.
Topan tersebut akan menyapu melewati Taiwan selatan pada Kamis dan diperkirakan akan mendarat di sepanjang pantai Fujian tengah dan provinsi Guangdong timur pada Jumat pagi, prediksi cuaca China. Guangzhou Daily melaporkan bahwa itu bisa menjadi topan terkuat yang telah mendarat atau berdampak serius pada Guangdong timur dalam 10 tahun terakhir.
China meningkatkan tanggap daruratnya ke Level II dari Level III dan Administrasi Meteorologi Pusat mendesak orang untuk menopang makanan, kebutuhan pokok, dan lilin sebagai tindakan pencegahan.
Tanggap darurat Tingkat II menyiratkan topan yang akan datang dapat sangat mempengaruhi negara itu, menurut rencana darurat nasional dewan negara bagian untuk pengendalian banjir dan bantuan kekeringan.
Doksuri akan menjadi topan kedua yang mendarat di China dalam waktu kurang dari dua minggu setelah Talim menghantam provinsi Guangdong pada malam hari tanggal 17 Juli.
REUTERS
Pilihan Editor: Zelensky Geram Korupsi Kembali Guncang Ukraina yang Dilanda Perang