Serbia Hentikan Sementara Ekspor Peralatan Militer

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 15 Juli 2023 11:00 WIB

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic pada Jumat, 14 Juli 2023, mengumumkan industri pertahanan Serbia tidak akan mengekspor senjata, peralatan atau amunisi dalam tempo 30 hari ke depan. Sebaliknya mereka akan fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Penilaian kami pada saat ini adalah mengatur komersialisasi, tidak ada prioritas lain selain keamanan dalam negeri. Jadi, industri pertahanan kami sedang membuat prioritas untuk langsung memasok ke militer Serbia, di mana ini sejalan dengan kebutuhan,” kata Vucevic.

Menurut Vucevic, kabinet Serbia telah mengadopsi larangan 30 hari mengekspor senjata yang mana hal ini sesuai arahan Presiden Serbia Aleksandar Vucic yang juga memegang jabatan sebagai Panglima Militer. Moratorium ekspor ini kemungkinan bakal diperpanjang, tergantung kondisi.

Advertising
Advertising

Keputusan untuk melarang ekspor kebutuhan militer ini diambil beberapa hari setelah muncul sejumlah tuduhan dari negara-negara Barat yang menyebut perusahaan milik BUMN Serbia, Jugoimport SDPR telah menjual amunisi ke Rusia menggunakan sejumlah komponen yang dibeli di Belgia.

Dalam wawancara dengan kantor berita Tanjug, Vucevic mengatakan beberapa tuduhan yang diarahkan pada Serbia itu tidak benar. Dua fasilitas yang disebutkan dalam sejumlah tuduhan oleh salah satu televisi asal Jerman, sebenarnya mengekspor hingga 90 persen amunisi untuk senjata kecil ke Amerika Serikat.

Media dari negara-negara Barat sudah lama menyindir kalau Beograd sudah diam-diam menjual amunisi ke Ukraina. Namun tuduhan media itu berulang kali disangkal Pemerintah Serbia. Pada bulan lalu, Financial Times mengklaim sebuah saluran pipa yang menyalurkan amunisi dari Serbia ke garda depan di Ukraina telah menjadi alasan dibalik kebijakan negara-negara Barat terkait lepasnya Provinsi Kosovo dari Serbia.

Vucevic menuduh negara tetangganya Kroasia dan Bulgaria menyebarkan berita bohong supaya kedua negara itu bisa memanfaatkan keanggotaan NATO untuk memperkuat pangsa pasar ekspor Serbia.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Ribuan Orang di Bosnia Gelar Pawai Memperingati Pembantaian Massal 1995

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

7 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

13 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

15 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

16 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Menantu Donald Trump Ingin Bangun Hotel Mewah di Gedung Bekas Barak Tentara di Serbia

1 hari lalu

Menantu Donald Trump Ingin Bangun Hotel Mewah di Gedung Bekas Barak Tentara di Serbia

Menantu mantan Presiden Donald Trump dan seorang mantan ajudan di Gedung Putih menandatangani sebuah kontrak dengan Serbia untuk membangun hotel mewah

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya