Antony Blinken: Rusia Enggan Berunding soal Ukraina

Sabtu, 15 Juli 2023 06:39 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memberi pengarahan media di Jakarta pada Jumat malam, 14 Juli 2023, usai rangkaian pertemuan ASEAN. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tidak melihat ada tanda-tanda perubahan kehendak dari Rusia berkaitan dengan kebijakannya soal agresi ke Ukraina. Diplomat top Washington itu menilai nihil niat Moskow untuk terlibat dalam penyelesaian konflik dengan cara damai.

Blinken dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov pada Jumat, 14 Juli 2023, bertemu di rapat menteri Asia Timur dan forum keamanan regional ASEAN di Jakarta. Secara umum biasanya agenda pertemuan itu dibajak oleh gejolak geopolitik.

Menurut Blinken, Menteri Luar Negeri Lavrov dalam pidato dan keterlibatannya di dalam rapat, tidak konstruktif atau produktif dalam masalah apa pun.

Advertising
Advertising

“Kami belum melihat tanda-tanda dari Rusia bahwa mereka benar-benar ingin terlibat dalam diplomasi yang berarti dan mengakhiri perang yang dimulainya,” kata Blinken memberikan pengarahan media pada wartawan, beberapa jam setelah pertemuan itu.

Rusia menyebut operasi militer khusus yang diluncurkan ke Ukraina pada Februari 2022 untuk "denazifikasi" tetangganya. Awal pekan ini, Lavrov menegaskan, perang tidak akan berakhir sampai negara - negara Barat menyerahkan rencananya untuk mempertahankan dominasinya, termasuk "keinginan obsesif" untuk mengalahkan Rusia secara strategis.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan tidak ada pembicaraan antara Blinken dan Lavrov selama keduanya mengikuti rangkaian pertemuan ASEAN. “Tidak ada komunikasi yang terjadi di sana," katanya soal itu kepada saluran TV Rossiya-24 menanggapi sebuah pertanyaan, Jumat.

Berbeda dengan Blinken, Lavrov bertemu dengan Kepala Biro Urusan Luar Negeri Partai Komunis Cina Wang Yi yang diutus ke Jakarta. Beijing dan Moskow mendeklarasikan kemitraan tanpa batas, beberapa bulan sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Pertemuan regional ASEAN tertutup mempertemukan para menteri luar negeri termasuk dari Australia, Jepang, Inggris, India, Korea Selatan, Cina, Amerika Serikat, hingga perwakilan tinggi Uni Eropa. Isu lain yang mendominasi pembicaraan di Hotel Shangri-La termasuk peluncuran rudal Korea Utara, persaingan AS-Tiongkok, dan krisis yang sedang berlangsung di Myanmar.

Blinken terlebih dahulu bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis Cina Wang Yi di Jakarta pada Kamis, 13 Juli 2023, untuk mengatasi masalah keduanya. Blinken menekankan pentingnya mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Sementara Wang mengatakan kepada Blinken kunci untuk membawa hubungan kedua negara kembali ke jalur yang benar adalah dengan mengambil tindakan praktis.

Dalam pernyataannya menjelang pertemuan Amerika Serikat dan ASEAN, Blinken menyerukan stabilitas di Indo-Pasifik, Selat Taiwan, dan Laut China Selatan. Menurutnya tidak ada tantangan yang lebih besar untuk keamanan regional selain peluncuran rudal "provokatif" Korea Utara.

"Kita perlu bekerja sama untuk mengakhiri program senjata pemusnah massal dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang melanggar hukum," katanya.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyebut forum telah sepakat untuk memperkuat diplomasi preventif. “Persaingan yang semakin tajam terus memecah belah kawasan. Kawasan kami juga memiliki banyak potensi titik nyala. Tantangan ini menjadi semakin rumit,” katanya.

Pilihan Editor: LRT Jabodebek Belum Buka untuk Umum, Warga Sudah Datangi Stasiun Jatimulya Bekasi

Berita terkait

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

2 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

1 hari lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

1 hari lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya