Hacker Rusia Tipu Diplomat di Ukraina dengan Iming-iming Iklan Mobil Murah

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Juli 2023 20:42 WIB

Pengunjung berjalan melewati sebuah gambar di lantai selama konvensi hacker Def Con di Las Vegas, Nevada, 29 Juli 2017. Kekhawatiran tentang peretasan dalam pemilu timbul sejak badan intelijen A.S. mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan peretasan email Partai Demokrat untuk membantu Donald Trump menang dalam pemilu. REUTERS/Steve Marcus

TEMPO.CO, Jakarta - Peretas atau hacker yang diduga bekerja untuk badan intelijen luar negeri Rusia menargetkan puluhan diplomat di kedutaan besar di Ukraina dengan iklan mobil bekas palsu. Para hacker itu berupaya membobol komputer mereka, menurut laporan perusahaan keamanan siber yang diterbitkan pada Rabu, 12 Juli 2023.

Upaya pembobolan hacker Rusia ini menargetkan diplomat yang bekerja di 22 dari 80 misi asing di ibu kota Ukraina, Kyiv, menurut analis di divisi penelitian Unit 42 Jaringan Palo Alto dalam laporan tersebut. "Kampanye dimulai dengan cara yang tidak berbahaya dan sah," kata laporan tersebut.

"Pada pertengahan April 2023, seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Polandia mengirimkan selebaran resmi melalui email ke berbagai kedutaan yang mengiklankan penjualan sedan BMW seri 5 bekas yang berlokasi di Kyiv".

Diplomat Polandia, yang menolak disebutkan namanya dengan alasan keamanan, membenarkan iklannya dalam intrusi digital itu. Peretas, yang dikenal sebagai APT29 atau "Cozy Bear", mencegat dan menyalin selebaran itu. Hacker menyematkannya dengan perangkat lunak berbahaya, kemudian mengirimkan ke puluhan diplomat asing lainnya yang bekerja di Kyiv, kata Unit 42.

Pada 2021, badan intelijen AS dan Inggris mengidentifikasi APT29 sebagai cabang dari Badan Intelijen asing Rusia, SVR. SVR tidak bersedia menjawab pernyataan tentang peretasan tersebut.

Advertising
Advertising

Pada April, otoritas kontraintelijen dan keamanan dunia maya Polandia memperingatkan bahwa kelompok yang sama telah melakukan "kampanye intelijen luas" terhadap negara-negara anggota NATO, Uni Eropa, dan Afrika.

Para peneliti di Unit 42 mengaitkan iklan mobil palsu ke SVR karena peretas menggunakan kembali alat dan teknik tertentu yang sebelumnya telah terhubung ke agen mata-mata. "Misi diplomatik akan selalu menjadi target spionase bernilai tinggi," kata laporan Unit 42. "Enam belas bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, intelijen Ukraina dan upaya diplomatik sekutu hampir pasti menjadi prioritas tinggi bagi pemerintah Rusia".

Diplomat Polandia itu mengatakan dia telah mengirim iklan asli ke berbagai kedutaan di Kyiv. Iklan tersebut mendapat respon karena harga mobil yang murah. "Ketika saya memeriksanya, harganya sedikit lebih rendah," kata diplomat itu kepada Reuters.

Peretas SVR dalam iklan palsunya mencantumkan harga BMW milik diplomat tersebut jauh lebih rendah sekitar 7.500 euro. Tujuannya hacker bisa memancing orang mengunduh perangkat lunak berbahaya yang akan memberi mereka akses jarak jauh ke perangkat korban.

Software itu, kata Unit 42, disamarkan sebagai album foto BMW bekas. Upaya untuk membuka foto-foto itu akan menginfeksi mesin target, menurut laporan itu.

Sebanyak 21 dari 22 kedutaan yang menjadi sasaran para hacker Rusia tak memberi komentar. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka mengetahui aktivitas tersebut. "Berdasarkan analisis Direktorat Keamanan Siber dan Teknologi menemukan bahwa itu tidak memengaruhi sistem atau akun Departemen," ujarnya.

Hingga kini mobil yang dijadikan bahan penipuan itu belum terjual, menurut diplomat Polandia. "Saya akan mencoba menjualnya di Polandia mungkin," katanya. "Setelah situasi ini, saya tidak ingin memiliki masalah lagi."

REUTERS

Pilihan Editor: Cina Ancam NATO Jika Ekspansi ke Asia: Kami Tegas Menolak

Berita terkait

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

6 jam lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

6 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

7 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

2 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

2 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

4 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

5 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

7 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya