Utusan Amerika Serikat untuk Iran Diskors, Diselidiki Atas Penyalahgunaan Informasi Rahasia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 Juni 2023 17:30 WIB

Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley dan Barry Rosen, berkampanye untuk pembebasan sandera yang dipenjara oleh Iran, duduk di meja selama wawancara dengan Reuters di Wina, Austria, 23 Januari 2022. REUTERS/Francois Murphy

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Amerika Serikat untuk Iran, Robert Malley, tengah diskors dan izin keamanannya ditangguhkan. Hal ini menurut seorang pejabat AS pada Kamis karena Malley tengah mengalami peninjauan atas tuduhan bahwa dia mungkin telah salah menangani informasi rahasia.

Malley, yang telah memimpin upaya pemerintahan Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dan menyelesaikan masalah terkait penahanan orang Amerika di Iran, sementara itu ditempatkan pada cuti tanpa dibayar, lapor CNN.

"Saya telah diberitahu bahwa izin keamanan saya sedang ditinjau. Saya belum diberikan informasi lebih lanjut, tetapi saya berharap penyelidikan dapat diselesaikan dengan baik dan segera," kata Malley membenarkan laporan di media lokal.

Dua pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan Biro Keamanan Diplomatik memimpin penyelidikan, yang berkisar pada penanganan dokumen rahasia oleh Malley. Para pejabat mengatakan mereka mengetahui perubahan status Malley dari cuti berbayar menjadi tidak dibayar pada Kamis, tak lama setelah pertanyaan tentang statusnya diajukan pada pengarahan sore rutin Departemen Luar Negeri.

Para pejabat berbicara dengan syarat anonimitas.

Advertising
Advertising

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Kamis pagi bahwa Malley secara resmi tetap di jabatannya tetapi sedang cuti. Saat ini wakilnya, Abram Paley, memimpin portofolio Iran sebagai penjabat utusan khusus.

Masih belum jelas kapan cuti Malley dimulai.

Keberadaan Malley telah menimbulkan pertanyaan sejak dia melewatkan pengarahan Kongres yang tetutup tentang Iran pada 16 Mei lalu. Pada saat itu, pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Malley sedang "cuti pribadi diperpanjang" dan menyatakan bahwa ketidakhadirannya mungkin terkait dengan masalah kesehatan keluarga.

Sebagai teman dekat menteri luar negeri Antony Blinken, Malley diangkat segera setelah presiden AS Joe Biden menjabat pada 2021. Dia telah ditugaskan untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, setelah keputusan presiden Donald Trump pada 2018 untuk mengabaikan kesepakatan tersebut dan menerapkan kembali sanksi AS terhadap Teheran.

Di bawah Trump, Malley bekerja untuk International Crisis Group di mana ia bertemu beberapa kali dengan pejabat Iran dan Palestina yang dengannya pejabat AS dilarang melakukan kontak.

Dia membantu menyusun kesepakatan nuklir 2015 dan, di awal karirnya, sangat terlibat dalam upaya mantan presiden Bill Clinton pada 2000 yang gagal untuk menengahi perdamaian Israel-Palestina.

Selama pemerintahan Obama, Malley menjabat sebagai pembantu Dewan Keamanan Nasional dan terlibat erat dalam negosiasi kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.

Setelah gagal menghidupkan kembali kesepakatan itu AS telah mengadakan pembicaraan dengan Iran untuk mencoba meredakan ketegangan dengan membuat langkah-langkah yang dapat membatasi program nuklir Iran, membebaskan beberapa warga AS yang ditahan dan mencairkan beberapa aset Iran di luar negeri, kata pejabat Iran dan Barat sebelumnya pada bulan ini.

Pilihan Editor: Iran dan Amerika Serikat Siap Gelar Perundingan Nuklir Langsung

REUTERS

Berita terkait

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

55 menit lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

18 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

20 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

1 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

2 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya