Jet Pribadi Berbondong-bondong Tinggalkan Rusia Usai Pemberontakan Grup Wagner

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Juni 2023 12:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah elit Rusia dikabarkan meninggalkan negara tersebut dengan menumpang pesawat jet pribadi. Menurut data pelacakan penerbangan dan seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, jet pribadi meninggalkan Rusia usai pemberontakan Grup Wagner pekan lalu.

Masyarakat Rusia khawatir bahwa kelompok tentara bayaran Grup Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin, akan mengambil alih ekonomi jika dia memasuki Moskow. Hal ini bisa memicu redistribusi kepemilikan lainnya di Rusia yang merupakan pemasok sumber daya alam terbesar di dunia.

Saat tentara bayaran Grup Wagner berbalik meninggalkan Moskow, tetap muncul ketakutan yang berbeda. Masyarakat Rusia khawatir bahwa Presiden Vladimir Putin, yang marah karena terhina, akan mengencangkan sekrup lebih jauh dan membalas dendam terhadap mereka yang dianggap tidak cukup setia.

"Sebuah realitas baru telah muncul di Rusia," kata seorang sumber senior Rusia dilansir dari Reuters, 29 Juni 2023, yang tak mau menyebut nama. Ia menceritakan apa yang telah terjadi di Rusia.

"Peristiwa hari Sabtu telah menunjukkan bahwa orang-orang bersenjata dapat setiap saat membengkokkan seluruh negara sesuai keinginan mereka," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sumber senior lain di Moskow, yang meminta namanya dirahasiakan, mengatakan ketakutan terjadi pada jam-jam penuh gejolak di hari Sabtu pekan lalu. Banyak yang terburu-buru membuat rencana untuk mengevakuasi keluarga mereka dari Moskow.

Sumber itu mengatakan bahwa jelas otoritas Putin telah dirusak tetapi masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan ihwal dari peristiwa yang menurut sumber itu tampaknya tidak masuk akal. "Kecepatan dan gravitasi dari apa pun ini benar-benar mengejutkan semua orang, termasuk di Kremlin," kata sumber tersebut.

Dalam wawancara dengan Reuters, sekitar selusin anggota elit Rusia menceritakan kegugupan mereka saat pemberontakan berlangsung. Pemberontakan Grup Wagner ini merupakan tantangan terbesar bagi Rusia sejak tawaran kudeta pada 1991 terhadap Mikhail Gorbachev ketika Uni Soviet runtuh.

Saat pemberontakan oleh Grup Wagner berlangsung, Putin bersumpah untuk menumpas aksi tersebut. Ia memperingatkan bahwa bisa terjadi kekacauan di Rusia.

REUTERS

Pilihan Editor: Sisa Tubuh Manusia Ditemukan di Bangkai Kapal Selam Titanic

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

3 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

4 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya