Tokoh Oposisi: Putin Dorong Pemberontakan Wagner karena Izinkan Rekrut Napi Kriminal

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 28 Juni 2023 19:18 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berbicera dengan pengacaranya saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Menurut Navalny, vonis itu merupakan wujud ketakutan dan kebencian Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap dirinya. Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh oposisi Rusia Alexey Navalny mengatakan, Presiden Vladimir Putin patut disalahkan atas terjadinya pemberontakan oleh tentara bayaran Grup Wagner akhir pekan lalu.

Hal itu karena Putin memberikan izin bos Wagner, Yevgeny Prigozhin merekrut narapidana kriminal dengan imbalan janji pengampunan.

Karena itu, ia mengaku heran mengapa masih dianggap sebagai ancaman bagi Kremlin, menyusul pemberontakan tentara bayaran Grup Wagner.

Dalam tweet yang diposting oleh para pembantunya, Navalny mengatakan dia tidak diizinkan melakukan wawancara radio atau percakapan di penjara sejak 1 Juni 2023. Sejauh ini ia telah diadili atas tuduhan ekstremisme yang dapat membuatnya dipenjara selama beberapa dekade.

Navalny diberitahu oleh pengacaranya sendiri sebelum persidangan pada Selasa, 27 Juni 2023, soal pemberontakan Wagner yang merangsek ke Moskow.

Advertising
Advertising

"Saya terus menunggu jaksa tertawa terbahak-bahak dan berteriak: ‘itu semua lelucon, Anda seharusnya melihat wajah Anda, Navalny!’ Tapi dia benar-benar serius,” kata Navalny.

Navalny menjadi terkenal karena menjadi kritikus utama Presiden Vladimir Putin. Ia menuduh korupsi besar-besaran di negara itu. Menurutnya perang Rusia telah menimbulkan rasa sakit pada jutaan orang Ukraina yang tidak bersalah.

"Bukan Barat atau oposisi yang menembak jatuh helikopter Rusia di atas Rusia. Bukan Lembaga Anti Korupsi ACF yang membawa Rusia ke ambang perang saudara," katanya, merujuk insititusi yang didirikannya.

"Fakta bahwa perang Putin dapat menghancurkan Rusia bukan lagi seruan yang dramatis,” ujarnya menambahkan.

Navalny menjalani hukuman 11-1/2 tahun karena penipuan dan penghinaan terhadap pengadilan atas tuduhan yang menurutnya dibuat-buat untuk membungkamnya.

Dia sekarang diadili atas tuduhan termasuk pembentukan organisasi ekstremis dan membuat seruan publik untuk melakukan aktivitas ekstremis. Putin setuju bahwa para pemberontak tidak akan dituntut.

REUTERS

Pilihan Editor Polisi Swedia Izinkan Lagi Demo Bakar Al-Quran

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

3 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

4 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya