Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

Selasa, 27 Juni 2023 12:15 WIB

Sekelompok orang berpakaian seperti tahanan memprotes penjara Teluk Guantanamo di luar Mahkamah Agung di Washington. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta -Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai perlakuan pemerintah Amerika Serikat terhadap tahanan Teluk Guantanamo kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di bawah hukum internasional.

Ia menyerukan Washington untuk meminta maaf dan memberikan reparasi.

"Saya mengamati bahwa setelah dua dekade ditahan, penderitaan mereka yang ditahan sangat mendalam, dan itu terus berlanjut," kata Fionnuala Ni Aolain di PBB setelah menyelesaikan kunjungan resmi pertama ke fasilitas penahanan di Kuba.

Ni Aolain menyebut setiap tahanan yang ia temui hidup dengan bahaya, seperti praktik sistematis rendisi, penyiksaan, dan penahanan sewenang-wenang. Ia menilai ada pengekangan yang tidak semestinya dan pengawasan yang hampir konstan sebagai kekurangan saat ini.

Pentagon belum menanggapi penilaian pakar PBB ini.

Advertising
Advertising

Penjara Guantanamo didirikan pada 2002 oleh Presiden George W. Bush untuk menampung tersangka militan asing setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat. Populasinya tumbuh hingga mencapai puncak sekitar 800 narapidana sebelum mulai menyusut.

Presiden Joe Biden mengatakan dia ingin menutup fasilitas tersebut tetapi belum menyampaikan rencana untuk melakukannya. Saat ini masih ada sekitar 30 tahanan.

Komentar ahli independen menambah kritik baru-baru ini dari Palang Merah dan badan PBB lainnya.

"Pemerintah AS harus segera memberikan resolusi yudisial, permintaan maaf, dan jaminan tidak akan terulang lagi," kata Ni Aolain. Dia memuji Washington atas akses yang diberikan kepadanya. "Beberapa negara menunjukkan keberanian seperti itu," ujarnya menambahkan.

Pilihan Editor: 21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

REUTERS

Berita terkait

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

5 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

5 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

6 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

7 jam lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

8 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

1 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

2 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

2 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya