Malaysia Ancam Facebook karena Unggahan SARA, Indonesia Pernah Tutup Ratusan Akun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 24 Juni 2023 14:31 WIB

Kuala Lumpur, Malaysia REUTERS/Lim Huey Teng

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia akan mengambil tindakan hukum terhadap Meta Platforms karena gagal menghapus postingan yang "tidak diinginkan" di Facebook, tindakan terkuat yang telah diambil negara tersebut hingga saat ini atas konten semacam itu.

Pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim berjanji untuk mengekang apa yang disebutnya unggahan provokatif menyangkut ras dan agama, atau kalau di sini disebut SARA (suku, agama, ras, antar-golongan) sejak berkuasa pada November setelah pemilu yang diperebutkan dengan ketat hingga menyebabkan meningkatnya ketegangan etnis.

Facebook baru-baru ini "diganggu oleh" sejumlah besar konten yang tidak diinginkan berkaitan dengan ras, kerajaan, agama, pencemaran nama baik, peniruan identitas, perjudian online, dan iklan penipuan, kata Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia dalam sebuah pernyataan, Sabtu, 24 Juni 2023.

Menurut Komisi, Meta telah gagal mengambil tindakan yang memadai meskipun permintaan untuk melakukannya berulang kali diulang, sehoingga tindakan hukum diperlukan demi akuntabilitas keamanan dunia maya dan untuk melindungi konsumen.

Meta belum mengeluarkan pernyataan atas masalah ini.

Ditanya tindakan hukum apa yang mungkin diambil, komisi tersebut mengatakan bahwa mengizinkan penyalahgunaan fasilitas jaringan atau layanan aplikasi dapat menjadi pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia Malaysia 1998.

Advertising
Advertising

Undang-undang juga mengizinkan pejabat perusahaan dituntut karena "dengan sengaja menyediakan sarana dan membantu aktivitas kriminal" jika tindakan segera tidak diambil, katanya.

Ras dan agama adalah masalah pelik di Malaysia, yang memiliki mayoritas etnis Melayu Muslim bersama minoritas etnis China dan India yang signifikan.

Komentar miring tentang bangsawan yang dihormati negara juga merupakan masalah sensitif, dan komentar negatif terhadap mereka dapat diadili berdasarkan undang-undang penghasutan.

Tindakan terhadap Facebook dilakukan hanya beberapa minggu menjelang pemilu di enam negara bagian yang diperkirakan akan mengadu koalisi multietnis Anwar dengan aliansi Muslim Melayu yang konservatif.

Facebook adalah platform media sosial terbesar di Malaysia, dengan perkiraan 60% dari 33 juta penduduk negara itu memiliki akun terdaftar.

Secara global, perusahaan media sosial besar yang mencakup Meta, YouTube Google, dan TikTok sering berada di bawah pengawasan regulasi atas konten yang diposting di platform mereka.

Beberapa pemerintah Asia Tenggara sering meminta agar konten dihapus.

Pada 2020, Vietnam mengancam akan menutup Facebook di negaranya jika tidak menyetujui tuntutan pemerintah untuk menyensor lebih banyak konten politik lokal di platformnya. Pemerintah mengatakan tahun lalu bahwa platform media sosial yang beroperasi di Vietnam telah menghapus lebih dari 3.200 unggahan dan video pada kuartal pertama yang berisi informasi palsu dan melanggar undang-undang negara.

Di Indonesia, Facebook pada 2019 menghapus ratusan akun, halaman, dan grup lokal yang ditautkan ke sindikat berita palsu atau hoaks.

REUTERS

Pilihan Editor Starbucks Diterpa Isu anti-LGBT, 150 Ribu Karyawan Mogok Pekan Depan

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

16 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

1 hari lalu

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

2 hari lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya