Taliban Resmi Larang Staf Perempuan Bantuan Kemanusiaan Bekerja

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 Juni 2023 05:00 WIB

Seorang pekerja UNHCR menjelaskan prosedur pengumpulan bantuan kepada perempuan Afghanistan di luar pusat distribusi di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Taliban di Provinsi Kandahar, Afghanistan memerintahkan pekerja bantuan perempuan pada minggu ini untuk berhenti bekerja pada sektor bantuan pengungsi, menurut sebuah surat resmi pada Jumat.

Hal ini memperkuat aturan terhadap perempuan yang bekerja, meskipun ada pengecualian yang diminta oleh beberapa lembaga bantuan.

Surat dari Kementerian Pengungsi di Kandahar, mengatakan lembaga bantuan telah melanggar perintah terkait pekerjaan untuk membantu pengungsi di Spin Boldak, sebuah kota dekat perbatasan dengan Pakistan.

Surat yang diterima Reuters itu juga telah dikonfirmasi oleh juru bicara gubernur provinsi.

"Semua organisasi mitra yang bekerja sama dengan Departemen Pengungsi dan Repatriasi Spin Boldak harus meminta rekanan perempuan mereka untuk tidak datang ke tempat kerja dan tinggal di rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata surat itu.

Advertising
Advertising

Seorang juru bicara kantor koordinasi kemanusiaan PBB mengatakan PBB telah menerima informasi itu dan kini tengah mencari kejelasan.

Surat itu menggarisbawahi ketidakpastian lingkungan operasi di Afghanistan untuk lembaga bantuan yang berniat untuk tinggal dan memberikan pertolongan selama krisis kemanusiaan.

Lembaga bantuan meminta pengecualian untuk mengijinkan staf perempuan bekerja sebagai usaha untuk menjangkau penerima manfaat perempuan dan menghindari pelanggaran prinsip-prinsip piagam PBB.

Pemerintahan Taliban memberi isyarat pada Januari bahwa mereka akan merumuskan seperangkat pedoman tertulis yang memungkinkan kelompok bantuan untuk beroperasi dengan staf perempuan dalam beberapa kasus. Namun, hingga kini belum melakukannya.

"Seperti yang telah diketahui, menurut keputusan pemimpin tertinggi, para pekerja perempuan organisasi tidak dapat bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sayangnya, beberapa organisasi mitra telah meminta karyawan perempuan mereka untuk tetap bekerja dengan pelanggaran yang mencolok," surat itu menambahkan, mengacu pada Haibatullah Akhundzada, pemimpin spiritual tertinggi Taliban yang berbasis di Kandahar.

Sementara itu, Dewan Pengungsi Norwegia, sebuah LSM internasional, pada Mei mengatakan telah mengetahui pengecualian bekerja untuk staf perempuan di sana. Namun, juru bicara LSM itu kini menolak mengomentari surat tersebut.

Pembatasan Taliban terhadap pekerja bantuan perempuan dan akses ke pendidikan telah banyak dikritik oleh komunitas internasional. Para diplomat mengatakan jalan menuju pengakuan formal atas pemerintah Taliban akan sulit ditempuh hingga Taliban mencabut larangan itu.

Taliban, yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan setelah Amerika Serikat menarik pasukan yang mendukung pemerintahan terpilih pada 2021, mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam dan adat setempat.

Pilihan Editor: Mengenal Apartheid Gender, Diskriminasi Taliban ke Perempuan Menurut PBB

REUTERS

Berita terkait

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

3 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

6 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

7 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

19 jam lalu

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

Tetangga mencurigai perempuan berusia 71 tahun itu lama tidak keluar rumah. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

22 jam lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

1 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

1 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

1 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

2 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya