Presiden Aleksandar Vucic Prihatin Kekerasan di Kosovo yang Mengincar Warga Serbia

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 Juni 2023 10:36 WIB

Aleksandar Vucic, perdana menteri Serbia sekaligus calon Presiden Serbia. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Serbia Aleksandar Vucic memperingatkan ketegangan yang pecah di Provinsi Kosovo adalah kondisi terburuk yang dialami negara itu dalam hampir seperempat abad. Vucic menuduh negara-negara Barat tidak ikut membantu atas serangan terhadap warga Serbia, yang dilakukan oleh etnis Albania (di Kosovo).

“Sebuah perang hybrid sedang dilancarkan melawan Serbia dan negara-negara Barat diam saja dengan penembakan dan perlakuan sewenang-wenang terhadap warga Serbia,” kata Vucic, Minggu, 18 Juni 2023.

Otoritas Serbia menggambarkan situasi di Kosovo saat ini sangat komplek, di mana warga etnis Serbia menjadi sasaran penyerangan. Vucic pun berjanji akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan perdamaian. Namun saat yang sama, Vucic memperingatkan kalau pihaknya tidak akan membiarkan kekerasan berlanjut dan membahayakan nyawa warga Serbia.

Advertising
Advertising

Orang nomor satu di Serbia itu menuntut agar otoritas di Pristina membebaskan warga Serbia yang tidak bersalah, yang ditahan belum lama ini. Vucic pun meminta otoritas di Pristina agar menarik pasukan khusus mereka di utara Kosovo yang mayoritas dihuni oleh etnis Serbia.

Vucic mendesak Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti agar memanggil kembali sejumlah Wali Kota dari etnis Albania, yang oleh masyarakat Serbia diklaim dilantik karena hasil pemilu palsu di beberapa Kotamadya.

Serbia menolak usulan yang disorongkan oleh pejabat tinggi Uni Eropa Josep Borrell agar digelar rapat antara Vucic dan Perdana Menteri Kurti. Vucic beralasan, negaranya sudah membuat terlalu banyak konsesi dan pihaknya belum siap untuk berdiskusi lagi.

Vucic mengkritik negara-negara Barat tak pernah menganggap permasalahan di Serbia secara serius dan lebih memilih mendukung pemerintahan Kosovo. Pada Rabu, 13 Juni 2023, Vucic menuduh otoritas Kosovo sedang mencoba memprovokasi perang setelah provinsi itu menutup semua pintu perbatasannya untuk kendaraan-kendaraan dari Serbia dan menahan sejumlah tokoh berpengaruh dari Serbia. Kosovo dulunya sebuah provinsi di Serbia, namun sekarang sudah melepaskan diri.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Unjuk Rasa di Serbia Menuntut Presiden Aleksandar Vucic Mundur

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

16 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menantu Donald Trump Ingin Bangun Hotel Mewah di Gedung Bekas Barak Tentara di Serbia

1 hari lalu

Menantu Donald Trump Ingin Bangun Hotel Mewah di Gedung Bekas Barak Tentara di Serbia

Menantu mantan Presiden Donald Trump dan seorang mantan ajudan di Gedung Putih menandatangani sebuah kontrak dengan Serbia untuk membangun hotel mewah

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

1 hari lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

2 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

3 hari lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

3 hari lalu

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

Banyak calon taruna STIP dari berbagai daerah yang mendaftar ke sekolah kedinasan di bawah Kemenhub itu. Tahun ini tidak menerima mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

4 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

5 hari lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya