Mundur dari Parlemen Inggris, Boris Johnson Jadi Kolumnis Daily Mail

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 17 Juni 2023 07:30 WIB

Mantan PM Inggris Boris Johnson. REUTERS/Peter Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Boris Johnson diangkat sebagai kolumnis baru untuk surat kabar Daily Mail, Jumat, 16 Juni 2023, menandai kembalinya sebagai kembalinya sang mantan perdana menteri ke karier jurnalistik yang membuatnya menulis untuk beberapa judul Inggris terkemuka dan dipecat karena mengarang sebuah kutipan.

Johnson, 58, yang mengundurkan diri sebagai anggota parlemen pekan lalu atas penyelidikan yang memutuskan dia bersalah karena sengaja menyesatkan parlemen mengenai pesta-pesta selama lockdown Covid-19, akan menulis untuk Daily Mail setiap Sabtu, kata surat kabar itu.

"Apakah Anda seorang penggemar Boris atau bukan, tulisannya akan menjadi bacaan wajib - baik di Westminster maupun jutaan orang di seluruh dunia," kata surat kabar itu.

Sejak mengundurkan diri sebagai perdana menteri tahun lalu, Johnson, salah satu politisi Inggris yang paling terkenal dan paling memecah belah, telah menghasilkan jutaan pound dari tur ceramah.

Kembalinya dia ke jurnalisme diperkirakan menjadi pekerjaan baru yang menggiurkan dan menawarkan mantan pemimpin itu sebuah kendaraan di salah satu surat kabar sayap kanan yang paling banyak dibaca di Inggris untuk mengungkapkan pandangannya tentang pemerintah dan Perdana Menteri Rishi Sunak.

Advertising
Advertising

Dia mengundurkan diri sebagai anggota parlemen dengan serangan sengit terhadap komisi parlemen yang memutuskan bahwa dia sengaja menyesatkan parlemen dengan laporannya tentang pesta-pesta yang melanggar aturan. Parlemen akan memutuskan apakah akan menyetujui temuan komisi pada Senin.

Dia juga menggunakan pernyataannya untuk menyerang Sunak, dengan mengatakan negara itu membutuhkan "pemerintahan Konservatif yang benar" yang akan mengurangi pajak bisnis dan pribadi.

Johnson, yang tidak asing dengan skandal, memulai kehidupan kerjanya di jurnalisme, tetapi dipecat oleh surat kabar Times karena mengarang kutipan. Dia kemudian berkarier di Daily Telegraph, di mana sebagai koresponden Brussel dia mencela Uni Eropa dengan prosa yang jelas jika tidak selalu akurat.

Dia kemudian mengejar karir media dan politik bersama-sama sebagai editor majalah Spectator dan sebagai anggota parlemen, dan sebelum menjadi perdana menteri menulis kolom reguler untuk Daily Telegraph. Kolom itu sering membuatnya dikritik karena pandangannya - dia dituduh Islamofobia ketika dia mengatakan wanita Muslim yang mengenakan burqa terlihat seperti kotak surat atau perampok bank.

REUTERS

Pilihan Editor: Diamuk Topan Biparjoy, India Berhasil Cegah Jatuhnya Banyak Korban

Berita terkait

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

47 hari lalu

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam

Baca Selengkapnya

Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'

58 hari lalu

Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'

Inggris meluncurkan definisi baru ekstremisme sebagai respons terhadap maraknya kejahatan rasial terhadap Yahudi dan Muslim sejak 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Awal Ramadan, Pemerintah Inggris Janjikan Uang Ekstra untuk Keamanan Umat Islam

11 Maret 2024

Awal Ramadan, Pemerintah Inggris Janjikan Uang Ekstra untuk Keamanan Umat Islam

Bertepatan dengan awal Ramadan, pemerintah Inggris menjanjikan dana ekstra untuk melindungi komunitas Muslim di tengah meningkatnya Islamofobia.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Klarifikasi soal Tuduhan Partai Konservatif Inggris Islamofobia

27 Februari 2024

Rishi Sunak Klarifikasi soal Tuduhan Partai Konservatif Inggris Islamofobia

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak membantah tudingan bahwa Partai Konservatif diskriminatif terhadap umat Islam.

Baca Selengkapnya

Tuding Wali Kota London Dikendalikan Islamis, Anggota Partai Berkuasa Inggris Diskors

25 Februari 2024

Tuding Wali Kota London Dikendalikan Islamis, Anggota Partai Berkuasa Inggris Diskors

Lee Anderson kini duduk sebagai anggota independen di parlemen Inggris setelah pernyataannya menuai kritik.

Baca Selengkapnya

Islamofobia di AS Meningkat sejak Perang Israel Hamas 7 Oktober

30 Januari 2024

Islamofobia di AS Meningkat sejak Perang Israel Hamas 7 Oktober

Keluhan mengenai Islamofobia dan diskriminasi anti-Palestina di AS melonjak sekitar 180 persen di akhir 2023 sejak perang Israel Hamas meletus.

Baca Selengkapnya

Bos OpenAI Desak Industri Teknologi Perlakuan Anggota yang Muslim dengan Empati

5 Januari 2024

Bos OpenAI Desak Industri Teknologi Perlakuan Anggota yang Muslim dengan Empati

Bos OpenAI melihat rekan-rekan Muslimnya, terutama Palestina, merasa tak nyaman bicara pengalaman mereka karena takut pembalasan dalam karier.

Baca Selengkapnya

Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

9 Desember 2023

Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

Pengadilan Prancis menghukum enam remaja karena dinilai terlibat dalam pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada 2020.

Baca Selengkapnya

Daily Mail Dikecam Usai Buat Judul yang Menyinggung soal BLACKPINK

29 November 2023

Daily Mail Dikecam Usai Buat Judul yang Menyinggung soal BLACKPINK

Usai mendapat penghormatan dari Raja Charles III, media Inggris Daily Mail dikecam karena memberitakan BLACKPINK dengan judul yang misoginis, xenofobia, dan fitnah dalam artikel yang menyesatkan publik.

Baca Selengkapnya

Israel Menjamu Elon Musk, Mengincar Starlink untuk Gaza

27 November 2023

Israel Menjamu Elon Musk, Mengincar Starlink untuk Gaza

Israel menyatakan unit satelit Starlink hanya dapat dioperasikan di wilayahnya dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya