Parlemen Papua Nugini mulai Perdebatkan Perjanjian Pertahanan AS

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 15 Juni 2023 18:59 WIB

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta – Parlemen Papua Nugini telah mulai memperdebatkan kesepakatan pertahanan dengan Amerika Serikat. Perdana Menteri James Marape telah mengakui ada keprihatinan beberapa mahasiswa dan serikat pekerja menjelang pemungutan suara untuk meratifikasinya pada Agustus.

Perjanjian pertahanan akan memungkinkan pasukan AS untuk memperbarui dan mengembangkan infrastruktur penggunaan militer dan sipil di pelabuhan dan bandara Papua Nugini. Tapi ini bukan pakta pertahanan dan tidak mengikat Amerika Serikat untuk membela negara Kepulauan Pasifik itu, kata Marape kepada parlemen.

Perjanjian tersebut ditandatangani selama kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke PNG pada Mei, di tengah meningkatnya kekhawatiran AS dan sekutunya atas ambisi keamanan Cina di Kepulauan Pasifik.

Kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 15 Juni 2023, bahwa mayoritas politisi telah menyuarakan dukungan untuk kesepakatan tersebut selama debat. Partai Pangu Marape diharapkan mendapat cukup dukungan di parlemen agar pemungutan suara bisa lolos. Parlemen menundanya sampai Agustus.

Teks perjanjian itu disampaikan kepada parlemen pada Rabu dan menunjukkan bahwa perjanjian itu memungkinkan menggelar pasukan dan peralatan AS di negara tersebut.

Advertising
Advertising

Para mahasiswa telah memprotes perjanjian ini pada Mei ketika kesepakatan itu ditandatangani. Mereka khawatir bahwa hubungan pertahanan yang lebih dalam dapat melibatkan negara tersebut dalam persaingan strategis antara Washington dan Beijing, mitra dagang dan pemberi pinjaman infrastruktur utama di Papua Nugini.

Marape mengatakan kesepakatan pertahanan dan perjanjian terpisah untuk pengawasan penjaga pantai AS menanggapi "lingkungan keamanan global yang berubah dengan cepat."

Dia juga mengatakan itu memungkinkan koordinasi kebijakan pertahanan, latihan militer bersama, pengadaan senjata, "fasilitasi teknologi militer canggih dan pertukaran informasi rahasia tentang lingkungan keamanan baru dan yang sedang berkembang".

Kesepakatan juga mencakup pangkalan angkatan laut Lombrum yang sedang dikembangkan oleh Australia dan Amerika Serikat, bandara dan pelabuhan laut Port Moresby, serta tiga bandara dan pelabuhan yang lebih kecil.

REUTERS

Pilihan Editor: Sepekan Pertempuran Sengit Rusia Ukraina Belum Tunjukkan Hasil Signifikan

Berita terkait

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

14 menit lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 jam lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

1 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

3 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

4 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

4 hari lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

11 hari lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

11 hari lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

13 hari lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

14 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya