ILO: Hampir Sepertiga Pekerja Rumah Tangga di Malaysia dalam Kondisi Kerja Paksa

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 15 Juni 2023 16:00 WIB

Massa yang tergabung dalam Koalisi Buruh Migran Berdaulat dan organisasi keagamaan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Juni 2022. Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dan hak pekerja migran Indonesia di Malaysia. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir sepertiga pekerja migran yang direkrut di rumah tangga domestik di Malaysia bekerja di bawah kondisi kerja paksa, menurut sebuah survei yang dirilis oleh badan tenaga kerja PBB pada Kamis, 15 Juni 2023.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengidentifikasi kondisi seperti jam kerja yang berlebihan, lembur yang tidak dibayar, upah rendah, pergerakan terbatas, dan tidak dapat berhenti di antara indikator kerja paksa.

Survei, berdasarkan wawancara dengan 1.201 pekerja rumah tangga di Asia Tenggara, menemukan 29% pekerja rumah tangga di Malaysia menghadapi kondisi seperti itu, dibandingkan dengan masing-masing 7% dan 4% di negara tetangga Singapura dan Thailand.

Malaysia dan Singapura tidak segera menanggapi permintaan komentar atas temuan survei tersebut.

Wannarat Srisuksai, juru bicara kementerian tenaga kerja Thailand, mengatakan kepada Reuters bahwa perlakuan terhadap pekerja rumah tangga di negara tersebut telah meningkat setelah undang-undang yang diperkenalkan pada 2012 untuk melindungi kelompok tersebut.

Advertising
Advertising

Di ketiga negara tersebut, pekerja rumah tangga yang disurvei rata-rata jam kerja "jauh lebih" dari yang diatur undang-undang untuk pekerja lain, dan tidak ada yang mendapatkan upah minimum, kata ILO.

“Pekerjaan rumah tangga adalah salah satu tugas terpenting dalam masyarakat kita, namun memberikan perlindungan paling sedikit. Ini tidak dapat diterima lagi,” kata Anna Engblom, kepala penasihat teknis di program ILO, yang melakukan penelitian tersebut.

ILO mendesak Malaysia, Singapura, dan Thailand untuk meratifikasi konvensi PBB tentang pekerja rumah tangga dan kerja paksa, untuk mengakui sifat terampil pekerjaan rumah tangga, dan memastikan jalur migrasi yang tidak mengikat pekerja dengan majikan mereka.

Rumah tangga di Asia sering mempekerjakan pekerja rumah tangga - biasanya perempuan dari negara berkembang seperti Indonesia, Myanmar, dan Filipina - untuk melakukan tugas rumah tangga termasuk memasak, bersih-bersih, mengasuh anak, dan berkebun.

Malaysia telah menghadapi kritik dalam beberapa tahun terakhir setelah beberapa insiden pekerja rumah tangga Indonesia dilecehkan di rumah tangga Malaysia, sementara beberapa perusahaannya dituduh mengeksploitasi pekerja migran.

Orang Indonesia berjumlah sekitar 80% dari seluruh pekerja rumah tangga di Malaysia, menurut ILO. Tahun lalu, Malaysia dan Indonesia menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja rumah tangga.

REUTERS

Pilihan Editor: Jasad-jasad Tentara Rusia Bergelimpangan di Desa Ukraina yang Baru Dibebaskan

Berita terkait

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

14 jam lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

15 jam lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

1 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

1 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

4 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

7 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

7 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

7 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

7 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya