Ukraina Rebut Desa dalam Serangan Balasan, Ini Reaksi Putin

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 14 Juni 2023 07:00 WIB

Bendera nasional Ukraina terlihat di dekat garis depan di desa Neskuchne yang baru dibebaskan di wilayah Donetsk, Ukraina, 13 Juni 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak

TEMPO.CO, Jakarta - Bendera biru dan kuning Ukraina berkibar di atas toko kelontong yang hancur dan jasad tentara Rusia terlihat di jalan desa Neskuchne, demikian laporan wartawan Reuters, Selasa, 13 Juni 2023. Ini merupakan kemajuan terbesar Ukraina selama tujuh bulan melawan invasi Rusia.

Tidak ada satu pun penduduk yang dapat ditemukan di Neskuchne, salah satu dari sekelompok pemukiman di sungai Mokry Yali yang menurut Ukraina telah direbut pasukannya sejak serangan balasan mereka dimulai dengan gerakan maju terus ke selatan ke wilayah yang dikuasai Rusia.

Pasukan Ukraina melewati jalan berlumpur di belakang tank dan truk pick-up. Sebuah pesawat perang terbang di atas kepala, menembakkan suar.

"Tiga hari lalu pasukan Rusia masih di sini. Kami mengejar mereka keluar dari Neskuchne. Kemenangan bagi Ukraina," kata Artem, anggota unit pertahanan teritorial Ukraina, yang tidak memberikan nama belakang.

Sebagian besar bangunan satu dan dua lantai di desa itu, yang berpenduduk beberapa ratus orang sebelum invasi, hampir semuanya telah rusak. Pemandangan itu hening, kecuali gemuruh tembakan artileri di kejauhan.

Menurut Reuters, setidaknya tiga tentara Rusia tewas tergeletak di jalan, termasuk satu yang tubuhnya berada dekat kendaraan militer Rusia yang ditinggalkan. Artem mengatakan pasukan Ukraina yang bergerak maju menyaksikan dari pesawat tak berawak ketika rekan-rekannya awalnya mencoba mengevakuasi dia, namun kemudian meninggalkannya.

Advertising
Advertising

Lokasi desa tersebut kira-kira 90 km barat daya kota Donetsk, salah satu dari beberapa wilayah yang dikuasai Rusia.

Di Washington, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat dia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dukungan aliansi militer ke Ukraina membuat perbedaan di medan perang.

"Ini masih hari-hari awal, tetapi yang kami tahu adalah bahwa semakin banyak wilayah dapat dibebaskan oleh Ukraina, semakin kuat tangan mereka di meja perundingan," kata Stoltenberg.

Putin: Belum Perlu Mobilisasi Militer

Rusia belum mengakui keberhasilan Ukraina dalam serangan balasan. Presiden Vladimir Putin mengatakan, saat ini dia melihat tidak perlu mobilisasi baru pasukan untuk menghadapi serangan balasan Ukraina yang diluncurkan minggu lalu.

"Tidak ada kebutuhan seperti itu hari ini," kata Putin pada pertemuan koresponden perang Rusia dan blogger militer yang disiarkan televisi ketika ditanya tentang mobilisasi lain. Namun dia menambahkan bahwa itu semua tergantung pada apa yang ingin dicapai Rusia dalam "operasi militer khusus" di Ukraina.

Lebih dari 15 bulan sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina, pasukan Rusia dan Ukraina masih bertempur di garis depan sepanjang 1.000 km, meskipun jauh dari ibu kota Kyiv.

Pasukan Rusia mencoba, dan gagal, merebut Kyiv setelah invasi dimulai pada 24 Februari tahun lalu.

Dalam komentar yang ditayangkan di siaran TV negara Rusia, Putin mengatakan dia menghadapi pertanyaan yang hanya bisa dia jawab - haruskah Rusia mencoba merebut Kyiv lagi?

Sekali lagi pada hari Selasa Putin mengancam akan menarik Rusia dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, yang dirancang untuk meredakan krisis pangan global akibat invasi tersebut, dengan mengatakan bahwa Barat telah menipu Moskow. Rusia dan Ukraina sama-sama pengekspor pertanian utama.

"Kami sedang berpikir untuk keluar dari kesepakatan biji-bijian ini sekarang," kata Putin dalam pertemuan tersebut. "Sayangnya, kami sekali lagi ditipu - tidak ada yang dilakukan dalam hal meliberalisasi pasokan biji-bijian kami ke pasar luar negeri."

Kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki akan berakhir pada 17 Juli kecuali Rusia setuju untuk memperpanjangnya.

REUTERS

Pilihan Editor Kaisar Jepang dan Permaisurinya Kunjungi Indonesia 17-23 Juni

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

Top 3 dunia masih didominasi berita soal Paus Fransiskus yang sekarang berada di Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

12 jam lalu

Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Lloyd Austin Sebut Tak Ada Kecanggihan Senjata Apapun yang Bisa Membawa Keuntungan pada Kyev dalam Perang Ukraina

19 jam lalu

Lloyd Austin Sebut Tak Ada Kecanggihan Senjata Apapun yang Bisa Membawa Keuntungan pada Kyev dalam Perang Ukraina

Lloyd Austin pesimis apapun senjata yang digunakan Kyev tak ada yang mampu membawa keuntungan pada Kyev dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia

Baca Selengkapnya

Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

1 hari lalu

Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

1 hari lalu

Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia

Baca Selengkapnya

Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

2 hari lalu

Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

2 hari lalu

Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

Putin mengatakan pada Kamis, 5 September 2024 dia mendukung Kamala Harris dalam persaingan Pemilihan Presiden Amerika

Baca Selengkapnya

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

2 hari lalu

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS

Baca Selengkapnya

Alasan Mongolia Ogah Tangkap Putin

2 hari lalu

Alasan Mongolia Ogah Tangkap Putin

Terungkap alasan Mongolia tidak menangkap Putin meski Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Baca Selengkapnya