Pangeran MBS dan Blinken Gelar Pembicaraan Terbuka dan Jujur di Jeddah
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 8 Juni 2023 14:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan percakapan "terbuka dan jujur" dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (Pangeran MBS) pada Rabu dini hari, 7 Juni 2023, tentang berbagai masalah bilateral, kata seorang pejabat AS.
Diplomat tertinggi AS itu tiba di Arab Saudi pada Selasa malam untuk kunjungan yang sangat dinantikan di tengah hubungan yang tegang karena perselisihan yang semakin dalam tentang segala hal mulai dari kebijakan Iran hingga masalah keamanan regional, harga minyak, dan hak asasi manusia.
Washington telah berjuang untuk memantapkan hubungan dengan Riyadh, di mana penguasa de facto Pangeran MBS telah mendominasi pengambilan keputusan, dan ketika aliansi minyak-untuk-keamanan tradisional runtuh di bawah kemunculan Amerika Serikat sebagai produsen minyak utama.
Kunjungan Blinken terjadi beberapa hari setelah pengekspor minyak mentah utama Arab Saudi berjanji untuk memperbesar pengurangan produksi minyak di atas kesepakatan OPEC+ yang lebih luas untuk membatasi pasokan, karena berusaha untuk meningkatkan harga minyak yang lesu meskipun ditentang oleh pemerintahan AS.
Blinken dan putra mahkota bertemu selama satu jam 40 menit, kata seorang pejabat AS, yang membahas topik termasuk Israel, konflik di Yaman, kerusuhan di Sudan serta hak asasi manusia.
"Ada tingkat konvergensi yang baik pada inisiatif potensial di mana kami memiliki minat yang sama, meskipun juga mengakui di mana kami memiliki perbedaan," kata pejabat AS itu.
Sebagian besar diskusi diperkirakan didominasi oleh kemungkinan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, meskipun para pejabat telah mengecilkan kemungkinan kemajuan langsung atau besar dalam masalah ini.
"Mereka membahas potensi normalisasi hubungan dengan Israel dan setuju untuk melanjutkan dialog mengenai masalah tersebut," kata pejabat AS itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam pidatonya di Washington, Senin, sebelum berangkat ke Jeddah, Blinken memperingatkan bahwa setiap terobosan dalam masalah ini tidak akan segera terjadi. "Kami tidak memiliki ilusi bahwa ini dapat dilakukan dengan cepat atau mudah," katanya.
Arab Saudi, pusat kekuatan Timur Tengah dan rumah bagi dua tempat suci Islam, memberikan restu kepada tetangga Teluk Uni Emirat Arab dan Bahrain yang menjalin hubungan dengan Israel pada 2020 di bawah pemerintahan AS sebelumnya Donald Trump.
Riyadh tidak mengikuti, mengatakan tujuan kenegaraan Palestina harus ditangani terlebih dahulu. Pada April, Arab Saudi memulihkan hubungan dengan Iran, saingan regional dan musuh bebuyutan Israel.