Kota Port Sudan Berlakukan Jam Malam

Reporter

Rabu, 31 Mei 2023 12:00 WIB

Seorang pria berjalan di tengah asap membubung di atas bangunan setelah pemboman udara, selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei 2023. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor gubernur negara bagian Red Sea, Sudan, pada Selasa, 30 Mei 2023, mengumumkan pemberlakuan jam malam di Port Sudan, yakni kota terbesar kedua setelah Khartoum. Jam malam berlaku mulai pukul 11 malam – 5 subuh.

Komite keamanan negara menyatakan telah menangkap sejumlah pemberontak, yang disebut menyelinap dari wilayah luar. Para pemberontak tersebut rupanya telah merencanakan sejumlah aktivitas.

“Kami berterima kasih kepada kepada warga negara bagian Red Sea atas kerja samanya dan segera melaporkan kehadiran elemen-elemen pemberontak serta agen-agen mereka yang ada di wilayah tetangga,” demikian keterangan Kantor gubernur negara bagian Red Sea, tanpa menyebut secara detail kelompok pemberontak yang dimaksud.

Advertising
Advertising

Dengan adanya pemberontak yang menyelinap masuk ini, Komite keamanan negara juga telah memperpanjang status kedaruratan negara dan memberlakukan jam malam mulai pukul 11 malam sampai 5 pagi di wilayah Port Sudan.

Konflik berkecamuk di Ibu Kota Khartoum pada 15 April 2023. Dunia internasional sangat mendukung rencana transisi di bawah sebuah pemerintahan sipil lewat pemilu. Para pejabat tinggi di Angkatan Darat Sudan dan paramiliter RSF mengusai posisi-posisi pucuk di dewan penguasa Sudan sejak Presiden Sudan Omar al-Bashir didongkel dari kekuasaannya lewat gelombang unjuk rasa pada 2019.

Kudeta yang terjadi pada 2021 telah membuat kekuasaan diserahkan dari dewan penguasa Sudan ke warga sipil, namun sebelum keluar dari rantai komando dan restrukturisasi RSF di bawah transisi yang direncanakan.

Panglima Militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan pada Selasa, 30 Mei 2023, muncul dalam sebuah rekaman video menyapa tentara Sudan. Al-Burhan mengatakan Angkatan Darat Sudan sudah setuju kalau gencatan senjata akan diperpanjang agar akses layanan untuk masyarakat sipil bisa diperoleh.

“Angkatan Darat Sudan belum menggunakan kekuatannya yang mematikan, namun akan terpaksa melakukannya jika musuh tidak patuh atau mau mendengar,” kata al-Burhan.

Badan PBB untuk anak-anak UNICEF mengatakan ada lebih dari 13.6 juta anak-anak di Sudan dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sudan memiliki populasi 49 juta jiwa.

Sumber: english.alarabiya.net

Pilihan Editor:Sejarah Panjang Sudan: dari Masa Firaun sampai Kudeta Tak Berkesudahan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

2 jam lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

5 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

7 jam lalu

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

7 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

14 jam lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

1 hari lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya