Penjaga Pantai Filipina, AS, dan Jepang Latihan Bersama di Laut Cina Selatan

Senin, 29 Mei 2023 21:00 WIB

Tentara AS di atas kendaraan lapis baja amfibi menyaksikan pasukan marinir Filipina berlari selama latihan penyerangan dalam latihan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara sekutu di pangkalan Angkatan Laut Filipina San Antonio, Zambales 9 Oktober 2015. [REUTERS/Erik De Castro]

TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga pantai Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina akan mengadakan latihan maritim trilateral di Laut Cina Selatan minggu ini. Ini merupakan manuver pertama saat meningkatnya kekhawatiran tentang langkah Cina di wilayah perairan lawan konflik.

Latihan itu akan berlangsung pada 1 hingga 7 Juni di perairan lepas pantai provinsi Bataan. Latihan diprakarsai Amerika Serikat dan Jepang. Sementara, Australia akan bergabung sebagai pengamat.

Empat kapal Filipina dan masing-masing satu dari Amerika Serikat dan Jepang akan berpartisipasi dalam latihan yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama pencarian dan penyelamatan serta penegakan hukum.

"Ini adalah kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh lembaga penjaga pantai," kata juru bicara penjaga pantai Filipina Armand Balila dalam konferensi pers, Senin, 29 Mei 2023.

"Tidak ada salahnya mengadakan latihan dengan rekan-rekan Anda,” ujarnya menambahkan.

Advertising
Advertising

Filipina dilobi oleh Jepang dan Amerika Serikat soal latihan maritim bersama pada Februari. Di kesempatan yang sama, Manila menuduh China melakukan kegiatan agresif di Laut China Selatan, bentangan luas yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya.

Jepang, Australia, dan Amerika Serikat telah sering mengutuk militerisasi Cina di Laut Cina Selatan. Tiga negara itu berusaha untuk terlibat lebih dekat dengan sekutu AS Filipina sejak Ferdinand Marcos Jr mengambil alih sebagai presiden tahun lalu dari pendahulu pro-China Rodrigo Duterte.

Hubungan Filipina dengan Amerika Serikat telah meningkat di bawah Marcos, yang semakin vokal tentang perilaku Cina, termasuk atas dugaan penggunaan "laser tingkat militer" terhadap kapal yang mendukung misi pasokan ulang makanan angkatan laut.

Ia juga mengeluhkan sejumlah besar tersangka milisi yang bertahan di dekat wilayah yang dikuasai Filipina di kepulauan Spratly yang disengketakan. China mempertahankan tindakan penjaga pantainya legal dan di perairannya.

Balilo mengatakan latihan maritim mendatang akan mencakup simulasi kontra-pembajakan, dan kemungkinan latihan intersepsi yang melibatkan kapal yang membawa senjata pemusnah massal.

REUTERS

Pilihan Editor: Erdogan Menang Pemilu Turki, Reaksi Pasar Valuta Asing Negatif

Berita terkait

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

49 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

2 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

4 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

14 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

18 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

19 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

19 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

23 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya