Bos Grup Wagner Curhat, Kesal Dicekal Media Rusia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 28 Mei 2023 21:00 WIB

Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin meninggalkan pemakaman sebelum pemakaman seorang blogger militer Rusia yang tewas dalam serangan bom di sebuah kafe St Petersburg, di Moskow, Rusia, 8 April 2023. REUTERS/Yulia Morozova

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang merupakan tentara bayaran Rusia paling kuat, mengatakan bahwa dia yakin pejabat senior Kremlin telah melarang peliputan tentang dirinya di media pemerintah. Dia memperingatkan bahwa pendekatan yang menyesatkan itu akan menimbulkan reaksi balik dari rakyat Rusia dalam beberapa bulan.

Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, adalah anggota paling mencolok dari lingkaran Presiden Vladimir Putin. Namanya tenar dalam perang 15 bulan yang berlangsung antara Rusia Ukraina.

Prigozhin, seorang awalnya adalah pemilik restoran ini pekan lalu menyindir bahwa julukan yang disematkan kepadanya semestinya adalah tukang jagal Putin, bukan koki Putin. Sebabnya ia berhasil merebut kota Bakhmut di Ukraina awal bulan ini. Namun perannya dalam kemenangan itu diremehkan di televisi pemerintah.

Meski Bakhmut telah jatuh selama 20 jam, televisi Rusia tetap mengabaikannya dan tak menyiarkan pidato kemenangan Prigozhin. Ditanya tentang apa yang membuatnya dilarang diliput oleh media pemerintah, Prigozhin menggunakan serangkaian peribahasa Rusia. Ia menjawab, "Yang dilarang selalu lebih manis."

"Grup Wagner bukanlah sepotong sabun licin yang biasa didorong oleh para birokrat ke mana-mana. Wagner adalah penusuk, stiletto yang tidak bisa Anda sembunyikan," kata Prigozhin. "Saya sangat yakin mereka telah melarang (untuk meliput Wagner)."

Advertising
Advertising

"Para birokrat tingkat tinggi itu, menara-menara Kremlin itu, berusaha menutup mulut semua orang sehingga mereka tidak berbicara tentang Wagner. Ini hanya akan memberikan dorongan lain kepada rakyat."

Pendekatan seperti itu, katanya, akan memicu reaksi balik dari rakyat Rusia. "Dalam jangka panjang, dua atau tiga bulan, mereka akan menerima tamparan dari orang-orang karena mencoba menutup mulut dan telinga semua orang," kata Prigozhin.

Kremlin dan kementerian pertahanan tak menanggapi pernyataan Prigozhin. Kremlin hanya mengatakan semua tujuan "operasi militer khusus" di Ukraina akan tercapai.

Setelah Prigozhin mengklaim kemenangan atas Bakhmut, Kremlin membutuhkan waktu 10 jam untuk mengeluarkan pernyataan 36 kata yang memberi selamat kepada Wagner dan Unit Angkatan Bersenjata. Bakhmut pun berganti nama menjadi Artyomovsk, nama era Soviet untuk Bakhmut yang digunakan oleh Rusia. Namun tidak ada ucapan selamat terhadap Prigozhin.

Prigozhin mengatakan dalam pesan audio hari Minggu bahwa 72.000 tentara Ukraina telah tewas di "penggiling daging" Bakhmut. Sebanyak 100.000 hingga 140.000 tentara Ukraina terluka.

Jumlah korban perang dari Rusia maupun Ukraina tidak bisa diverifikasi. Baik Ukraina maupun Rusia tidak mempublikasikan jumlah korban tewas, tetapi Kyiv mengatakan kerugian Rusia di Bakhmut sangat besar karena pihak yang menyerang. Kyiv bersikeras bahwa pasukannya masih menguasai sebagian kecil kota.

REUTERS

Pilihan Editor: Kuwait Bekukan Visa Pekerja Migran Buntut Pelanggaran oleh Kedutaan Besar Filipina

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

12 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

13 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

13 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

18 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya