Ratusan Muslim Rohingya Dikhawatirkan Tewas akibat Topan Mocha
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 17 Mei 2023 13:26 WIB
Skenario Mimpi Buruk
Seorang pejabat PBB mengatakan 5,4 juta orang diperkirakan berada di jalur badai, mayoritas dari mereka dianggap rentan.
"Sebuah skenario mimpi buruk karena topan menghantam wilayah-wilayah yang benar-benar membutuhkan bantuan,” kata Ramanathan Balakrishnan di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB. Tempat berlindung, air, sanitasi, dan barang-barang bantuan adalah prioritas awal, katanya.
Kerusakan infrastruktur komunikasi dan jalan akibat badai serta pembatasan yang terus berlangsung oleh pemerintah militer Myanmar mempersulit perolehan informasi dari dan mengirimkan bantuan ke daerah yang terkena dampak, kata organisasi non-pemerintah.
“Sulit untuk mendapatkan informasi yang akurat atau terbaru, yang juga membuat tanggap krisis bahkan menjadi lebih sulit,” kata Manny Maung dari Human Rights Watch.
Organisasi bantuan non-pemerintah Partners mengatakan di Twitter: "Kami meningkatkan upaya tanggapan kami untuk memberikan pasokan bantuan penting seperti beras dan terpal kepada komunitas Rohingya yang terkena dampak Topan Mocha sesuai kemampuan kami."
Media pemerintah, Selasa, mengatakan kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing telah mengunjungi Sittwe untuk menaksir kerusakan, menyumbangkan uang dan memberikan instruksi tanggapan.
Sebelum badai menyebabkan longsor, Minggu, sekitar 400.000 orang dievakuasi di Myanmar dan Bangladesh.
Kantor kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan sekitar 6 juta orang di kawasan itu telah bergantung pada bantuan kemanusiaan sebelum badai, sekitar 1,2 juta orang telantar di dalam negeri karena konflik etnis.
REUTERS
Pilihan Editor: Majelis Nasional Ekuador Memulai Sidang Pemakzulan Presiden Guillermo Lasso