Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 15 Mei 2023 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Turki menuju pemilihan presiden putaran kedua setelah Presiden Tayyip Erdogan mengungguli proyeksi dalam pemilihan Minggu 14 Mei 2023, di saat ia berusaha untuk memperpanjang pemerintahannya selama dua dekade, memegang keunggulan yang cukup besar atas saingannya tetapi gagal mencapai mayoritas langsung.
Baik Erdogan maupun pesaingnya Kemal Kilicdaroglu tidak mampu menyapu ambang 50% yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua, yang akan diselenggarakan 28 Mei, dalam sebuah pemilu Turki yang dipandang sebagai penghakiman atas sikap Erdogan yang kian otoritas.
Pemungutan suara presiden tidak hanya akan memutuskan siapa yang memimpin Turki, negara anggota NATO berpenduduk 85 juta jiwa, tetapi juga apakah Turki akan kembali ke jalur demokrasi yang lebih sekuler; bagaimana ia akan menangani krisis biaya hidup yang parah dan mengelola hubungan kunci dengan Rusia, Timur Tengah dan Barat.
Kilicdaroglu, yang yakin menang di putaran kedua, mendesak para pendukungnya untuk bersabar dan menuduh partai Erdogan mengganggu penghitungan dan pelaporan hasil.
Tetapi kinerja Erdogan yang lebih baik dibandingkan jajak pendapat pra-pemilu telah diprediksi, dan ia tampil dalam suasana hati yang agresif ketika dia berbicara kepada para pendukungnya yang mengibarkan bendera dan bersorak-sorai.
"Kami sudah mengungguli saingan terdekat kami dengan 2,6 juta suara. Kami berharap angka ini meningkat dengan hasil resmi," kata Erdogan.
Dengan hampir 97% suara dihitung, Erdogan memimpin 49,39% suara dan Kilicdaroglu mendapatkan 44,92%, menurut kantor berita milik negara, Anadolu. Dewan Pemilihan Tinggi Turki memberi Erdogan 49,49% dengan 91,93% kotak suara dihitung.
<!--more-->
Erdogan Memiliki Keuntungan
Hasilnya mencerminkan polarisasi mendalam di sebuah negara di persimpangan jalan politik. Pemungutan suara ditetapkan untuk memberikan aliansi penguasa Erdogan mayoritas di parlemen, memberinya potensi keunggulan menuju pemilihan presiden putaran kedua.
Jajak pendapat sebelum pemilihan menunjukkan persaingan yang sangat ketat tetapi membuat Kilicdaroglu, yang memimpin aliansi enam partai, unggul tipis. Dua jajak pendapat pada Jumat bahkan menunjukkan dia di atas ambang 50%.
“Erdogan akan memiliki di putaran kedua setelah sekutunya bekerja jauh lebih baik daripada aliansi oposisi,” kata Hakan Akbas, direktur pelaksana Strategic Advisory Services.
Kandidat presiden nasionalis ketiga, Sinan Ogan, memperoleh 5,3% suara. Dia bisa menjadi "kingmaker" dalam putaran kedua tergantung pada kandidat mana yang dia dukung, kata para analis.
Oposisi mengatakan partai Erdogan menghambat hasil lengkap dengan mengajukan keberatan, sementara pihak berwenang menerbitkan hasil dalam perintah yang secara artifisial meningkatkan penghitungan Erdogan.
Kilicdaroglu, dalam penampilan sebelumnya, mengatakan bahwa partai Erdogan "menghancurkan kehendak Turki" dengan menolak penghitungan lebih dari 1.000 kotak suara. "Anda tidak dapat mencegah apa yang akan terjadi dengan keberatan. Kami tidak akan pernah membiarkan ini menjadi fait accompli," katanya.
Ribuan pemilih Erdogan berkumpul di markas partai di Ankara, membunyikan lagu-lagu partai dari pengeras suara dan mengibarkan bendera serta poster Erdogan. Beberapa menari di jalan.
REUTERS
Pilihan Editor: Iran dan Mesir Dikabarkan Bakal Perbaiki Hubungan Diplomatik