Pengacara: Pengadilan Tertinggi Pakistan Putuskan Penahanan Imran Khan Ilegal

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 12 Mei 2023 08:00 WIB

Pemandangan sepeda motor yang dibakar oleh pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan selama protes terhadap penangkapannya, di Karachi, Pakistan 10 Mei 2023. REUTERS/Akhtar Soomro

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tertinggi Pakistan, Kamis, 11 Mei 2023, memutuskan bahwa penangkapan mantan Perdana Menteri Imran Khan adalah ilegal, kata pengacaranya, dua hari setelah penahanannya atas tuduhan korupsi memicu protes mematikan dan perselisihan dengan militer yang hebat.

"Mahkamah Agung membatalkan semua proses hukum terhadap Imran Khan ... dia telah diminta hadir di Pengadilan Tinggi Islamabad pada Jumat pagi," kata pengacara Babar Awan kepada wartawan.

Awan menambahkan bahwa Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa Khan kini berada di bahwa pengawasan lembaga tersebut dan bukan badan anti-korupsi. Khan menghabiskan Kamis malam di wisma polisi yang sama seperti sebelumnya, tetapi diizinkan untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarga dalam jumlah terbatas.

Tidak dijelaskan segera kapan ia diizinkan pulang ke rumah.

Khan, 70 tahun, seorang pahlawan kriket yang beralih menjadi politisi, telah membantah melakukan kesalahan apa pun.

Advertising
Advertising

Kekerasan yang dipicu oleh penangkapannya telah memperburuk ketidakstabilan di negara berpenduduk 220 juta orang yang bergulat dengan krisis ekonomi yang parah, mengikis harapan untuk segera dimulainya kembali dana talangan IMF.

Hampir 2.000 orang ditahan dan setidaknya lima orang tewas setelah pendukung Khan bentrok dengan polisi, menyerang bangunan-bangunan militer dan membakar gedung-gedung dan aset-aset milik negara, mendorong pemerintah untuk meminta tentara membantu mengembalikan ketertiban.

Rekaman gambar, Kamis, menunjukkan Khan berjalan menuju Mahkamah Agung mengenakan shalwar kameez tradisional berwarna biru dan mengenakan kacamata hitam. Pada Selasa, dia dijemput polisi paramiliter bersenjata lengkap dari gedung Pengadilan Tinggi Islamabad, dimasukkan ke dalam mobil lapis baja dan dibawa pergi.

Stasiun televisi Geo melaporkan bahwa Khan dibawa ke Mahkamah Agung di bawah pengamanan ketat dengan iring-iringan hampir selusin kendaraan yang dipimpin oleh seorang pejabat tinggi polisi.

Kasus korupsi adalah salah satu dari lebih dari 100 kasus yang didaftarkan terhadap Khan sejak pemecatannya setelah empat tahun berkuasa. Dalam sebagian besar kasus, Khan menghadapi larangan memegang jabatan publik jika terbukti bersalah, dengan pemilihan umum nasional dijadwalkan pada November.

REUTERS

Pilihan Editor: Bos Grup Wagner: Serangan Ukraina Telah Dimulai di Sekitar Sayap Bakhmut

Berita terkait

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

8 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

9 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

14 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

15 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

25 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

27 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Layanan, KKP Terapkan Sistem Anti Suap

33 hari lalu

Tingkatkan Layanan, KKP Terapkan Sistem Anti Suap

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus berupaya melakukan kegiatan pencegahan korupsi.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

40 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

45 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

50 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya