Ukraina Pastikan Tak Mau Negosiasi dengan Rusia walau Ditekan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 Mei 2023 21:35 WIB

Sebuah bangunan apartemen yang rusak oleh sisa-sisa drone kamikaze buatan Iran Shahed-131/136, setelah ditembak jatuh selama serangan semalam Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv , Ukraina 8 Mei 2023. Puing-puing pesawat tak berawak menghantam distrik Sviatoshyn Kyiv, Walikota kota Vitali Klitschko. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Kiev tidak akan mau melakukan negosiasi dengan Moskow, kecuali segala syarat yang diajukan Pemerintah Ukraina dipenuhi. Sekertaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina Aleksey Danilov mengklaim ada sebuah tekanan ke Kiev dari sejumlah negara untuk memulai pembicaraan damai.

“Saya ingin Anda tahu, mereka meningkatkan tekanan agar kami mau duduk bernegosiasi dengan Rusia. tidak boleh ada yang mengatur-atur kepentingan nasional kami berapa pun banyaknya perwakilan negara Anda yang berurusan dengan situasi ini,” kata Danilov dalam sebuah wawancara televisi, Kamis, 11 Mei 2023.

Danilov enggan menyebut nama negara-negara yang mulai menekan Ukraina agar mau negosiasi dengan Rusia. Ukraina sebelumnya sudah berjanji akan memerangi Rusia hingga semua wilayah yang dulu dikuasai Negeri Beruang Merah bisa direbut kembali. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga sudah menanda-tangani sebuah undang-undang yang melarang segala bentuk dialog dan hubungan dengan Rusia selama Presiden Rusia Vladimir Putin berkuasa.

Advertising
Advertising

Sedangkan Moskow melihat Ukraina tidak mau berkompromi sama sekali setelah sebuah draft pakta perdamaian berdasarkan proposal Kiev yang ditulis oleh kedua belah pihak pada Maret 2022. Sejumlah pejabat Rusia mengatakan U-turn (pembalik keadaan) telah diperintahkan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, yang ingin menciptakan kekalahan strategis pada Moskow, tanpa mempedulikan jumlah korban jiwa yang dialami Ukraina. Rusia menilai perang Ukraina ini sebagai bagian dari perang proksi barat.

Militer Ukraina dikabarkan akan meluncurkan sebuah serangan besar-besaran melawan Rusia dalam waktu dekat. Media-media Barat menggambarkan rencana serangan oleh Ukraina tersebut akan menjadi momen penentu bagi kiev apakah akan mendapat kemenangan signifikan di medan tempur atau kegagalan bagi Kiev. Sebab tanpa bantuan yang signifikan di medan tempur, Ukriana bakal terseok-seok mengamankan paket bantuan militer dari negara-negara donor.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor : Prancis Buka Penyelidikan Kejahatan Perang atas Kematian Jurnalis AFP di Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya