Sejumlah Negara Rilis Travel Warning ke Amerika Serikat, Ini Alasannya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 Mei 2023 10:00 WIB

Presiden AS Joe Biden memeluk Mandy Gutierrez, Kepala Sekolah di Robb Elementary School, tempat seorang pria bersenjata membunuh 19 anak dan dua guru dalam penembakan paling mematikan di sekolah AS dalam hampir satu dekade, saat ibu negara Jill Biden berdiri di sampingnya, di Uvalde, Texas, AS. 29 Mei 2022. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian insiden penembakan massal yang terjadi belakangan ini di Amerika Serikat telah mendorong sejumlah negara untuk mengeluarkan travel warning, atau peringatan tentang kekerasan senjata bagi warganya yang hendak bepergian ke AS. Hal ini dilansir Newsweek pada Rabu.

Menurut Gun Violence Archive, sebuah situs web yang memantau dan mengumpulkan informasi tentang penembakan di seluruh AS, telah terjadi 21 insiden penembakan massal. Penembakan massal didefinisikan sebagai satu insiden di mana sedikitnya empat orang ditembak dan terluka atau terbunuh, selama periode 1-7 Mei.

Sejak awal 2023, telah terjadi 208 penembakan massal di seluruh AS, lapor laman situs tersebut. Tahun ini, tercatat hampir 15.000 orang tewas dalam insiden terkait kekerasan senjata di AS.

"Tingginya insiden seperti ini di AS tercermin dari tingkat kewaspadaan atas kekerasan senjata di Amerika di berbagai negara, seperti Kanada, Australia, dan Inggris, yang menyebutkan kekhawatiran tersebut dalam travel warning mereka," urai laporan itu.

Misalnya, di dalam rekomendasinya untuk para pelancong yang akan melintasi perbatasan AS, otoritas Kanada menulis tentang tingginya tingkat kepemilikan senjata api di AS, dengan mencatat bahwa "di banyak negara bagian, merupakan hal yang legal bagi warga untuk membawa senjata api secara terbuka di depan umum."

Advertising
Advertising

"Kejadian penembakan massal terjadi, yang paling sering menimbulkan korban jiwa. Meski turis jarang terlibat, ada risiko berada di tempat yang salah pada waktu yang salah,” demikian pernyataan otoritas Kanada.

Negara lain yang memperingatkan warganya tentang meningkatnya kekerasan senjata di Amerika adalah Australia. Benua Kanguru itu dalam saran perjalanannya menyarankan turis melakukan tindakan pencegahan keselamatan standar ketika mengunjungi AS, yang diklasifikasikan pada tingkat bahaya 1.

Australia memperingatkan wisatawan bahwa "kejahatan dengan kekerasan lebih umum daripada di Australia. Kejahatan senjata juga lazim. Jika Anda tinggal di AS, pelajari dan latih latihan penembak aktif."

Seperti Australia, Inggris juga memperingatkan warganya bahwa kejahatan kekerasan di AS, termasuk kejahatan senjata, "jarang melibatkan turis", tetapi menyarankan para pelancong untuk "berhati-hati saat bepergian di daerah asing". Pihak berwenang menambahkan bahwa "insiden penembakan massal dapat terjadi, tetapi persentase kematian pembunuhan sangat kecil."

Kanada, Australia, dan Inggris Raya memiliki rata-rata kematian dan insiden terkait kekerasan senjata api yang jauh lebih rendah dibanding AS. Menurut data pemerintah yang dikumpulkan oleh BBC, hanya 4 persen dari semua pembunuhan di Inggris adalah pembunuhan terkait senjata dibandingkan dengan 13 persen di Australia, 37 persen di Kanada, dan 79 persen di AS.

Pilihan Editor: Penembakan Massal Terjadi Lagi di AS, 8 Tewas Termasuk Anak-anak

NEWSWEEK

Berita terkait

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

44 menit lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

1 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

15 jam lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

16 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

17 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

17 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

20 jam lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya