Prancis Mengadili Mantan Polisi Militer atas Genosida Rwanda

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 Mei 2023 16:05 WIB

Tengkorak korban genosida tersimpan dalam Museum Memorial Genosida Rwanda di Gisozi di Kigali, Rwanda, Sabtu, 6 April 2019. Pembantaian tersebut terjadi setelah Presiden Juvenal Habyarimana dan mitranya Cyprien Ntaryamira dari Burundi, yang berasal dari suku Hutu, terbunuh ketika pesawat mereka ditembak jatuh di atas ibukota Rwanda. REUTERS/Baz Ratner

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan polisi militer Rwanda diadili di Prancis pada Rabu 10 Mei 2023, didakwa dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama pembantaian 1994 di negara asalnya. Sidang di Paris akan berlangsung hingga 30 Juni.

Philippe Hategekimana, 66 tahun, melarikan diri ke Prancis setelah genosida, memperoleh status pengungsi dengan nama palsu. Tiba di Prancis pada 1999, Hategekimana diduga berperan penting dalam pembantaian penduduk lokal di Rwanda.

Dia dinaturalisasi Prancis pada 2005, dengan nama baru: Philippe Manier. Setelah memperoleh status pengungsi dengan menyatakan identitas palsu, pria tersebut menetap di wilayah Rennes (Ille-et-Vilaine) dimana dia bekerja sebagai satpam di Universitas Rennes-2.

Ini adalah persidangan kelima di Prancis terhadap seorang yang diduga terlibat dalam pembantaian antara April dan Juli 1994, di mana 800.000 orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah etnis Tutsi.

Hategekimana dituduh terlibat dalam pembunuhan puluhan orang Tutsi dan juga mendirikan penghalang jalan untuk menghentikan orang Tutsi yang kemudian akan dibunuh di dalam dan sekitar ibu kota provinsi selatan Nyanza, tempat dia bekerja sebagai pejabat polisi militer senior.

Advertising
Advertising

Dia membantah tuduhan itu.

Penggugat menuduhnya "menggunakan kekuasaan dan kekuatan militer yang diberikan kepadanya melalui pangkatnya untuk mengambil bagian dalam genosida".

Ia diduga terlibat dalam pembunuhan seorang biarawati, Suster Agustinus, dan wali kota Ntyazo Narcisse Nyagasaka yang menentang eksekusi di kota tersebut.

Hategekimana juga dituduh berperan dalam pembunuhan 300 pengungsi Tutsi di sebuah bukit bernama Nyamugari, dan dalam serangan di gunung lain bernama Nyabubare yang menewaskan sekitar 1.000 warga sipil.

Dia melarikan diri dari Prancis ke Kamerun pada akhir 2017 setelah pers melaporkan bahwa Kolektif Partai Sipil untuk Rwanda (CPCR), salah satu penggugat dalam persidangan minggu ini, telah mengajukan pengaduan terhadapnya.

Dia ditangkap di ibu kota Yaounde pada 2018 dan diekstradisi ke Prancis.

Prancis, salah satu tujuan utama para buronan genosida Rwanda, telah mengadili dan menghukum mantan kepala mata-mata, dua mantan wali kota, mantan sopir hotel, dan mantan pejabat tinggi dalam persidangan serupa sejak 2014.

Namun, Prancis umumnya menolak permintaan untuk mengekstradisi tersangka ke Rwanda, mendorong Presiden Paul Kagame untuk menuduh Paris menolak yurisdiksi Rwanda.

Hubungan antara kedua negara memanas sejak laporan sejarawan yang ditugaskan oleh Presiden Emmanuel Macron dan dirilis pada 2021 mengakui tanggung jawab "luar biasa" Prancis karena gagal menghentikan pembantaian.

Warga Rwanda lainnya, seorang dokter bernama Sosthene Munyemana yang tinggal di Prancis sejak 1994, menghadapi persidangan di Paris sebelum akhir tahun.

Pilihan Editor: Ini Hasil Penyelidikan yang Dorong Prancis Minta Maaf Atas Genosida Rwanda

FRANCE24

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

32 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya