Serangan Udara Israel Bunuh Dokter Gigi Dermawan di Gaza

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 9 Mei 2023 22:02 WIB

Asap dan api membumbung ke langit setelah militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang sasaran Jihad Islam, di Gaza, 9 Mei 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara 10 korban sipil dari serangan udara Israel terhadap pemimpin kelompok militan di Gaza, Selasa, 9 Mei 2023, ada seorang dokter gigi yang terkenal karena memberikan pengobatan gratis untuk keluarga-keluarga miskin, yang tinggal di blok pemukiman yang sama dengan pemimpin Jihad Islam Tareq Izzeldeen.

Jamal Khuswan terbunuh bersama istri, dan putranya yang berusia 21 tahun, seorang mahasiswa kedokteran, semuanya sedang tidur di apartemen mereka di pusat kota Gaza. Tujuh warga sipil lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas di bagian lain kantong pemukiman oleh serangan-serangan tersebut.

Mantan kepala eksekutif Rumah Sakit Rehabilitasi Al-Wafa dan pemimpin serikat dokter gigi lokal, Khuswan, dipuji oleh departemen kesehatan sebagai tokoh nasional "yang berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan tugas kemanusiaannya".

Empat anak Khuswan lainnya selamat dari serangan itu dengan luka-luka kecil, kata saudara laki-laki Khuswan.

"Rasanya berat, sangat buruk, dengan cara yang tidak biasa," katanya di luar kamar mayat, setelah melihat jasad saudaranya. Dia mengatakan saudara laki-lakinya, yang berusia 50-an, itu berkewarganegaraan Rusia dan juga Palestina karena dia lama belajar di Rusia.

Advertising
Advertising

Di daerah lain di daerah kantong yang padat itu, yang dijalankan oleh kelompok militan Islam Hamas, orang-orang mengais-ngais puing-puing rumah mereka untuk menyelamatkan dokumen dan perabot apapun yang mereka bisa.

“Anak-anak terbangun akibat bunyi ledakan, mereka panik. Kami memiliki anak-anak, para perempuan dan orang-orang tua. Yang terjadi tidak normal,” kata Hani Jaber, penduduk Rafah di Jalur Gaza bagian selatan di mana pemimpin tertinggi Jihad Islam dan istrinya terbunuh.

Para pejabat Palestina mengatakan serangan-serangan Israel, menghantam sejumlah bangunan di jalur populasi padat di mana 2,3 juta warga Palestina tinggal di sebuah petak seluas 365 km persegi.

Warga Palestina telah mengalami beberapa perang dengan Israel sejak 2008. Pejabat Kesehatan Gaza mengatakan blokade yang dipimpin Israel selama 16 tahun telah melumpuhkan ekonomi dan merusak pengembangan institusi kesehatan.

Jalan-jalan Gaza tampak hampir kosong pada Selasa pagi, kecuali pergerakan taksi dan mobil ambulans yang berpacu di jalan-jalan saat kerabat bersiap untuk ikut serta dalam pemakaman 13 orang yang tewas.

Izzeldeen adalah salah satu dari tiga pemimpin senior Jihad Islam yang tewas dalam serangan itu. Jihad Islam adalah kelompok militan yang didukung Iran yang beroperasi dari Gaza dan juga memiliki pejuang bersenjata di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki.

Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tentang korban sipil tetapi selain itu, tidak berkomentar.

REUTERS

Pilihan Editor: Perempuan Mesir Protes Minta Undang-undang Perlindungan KDRT

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

8 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

10 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

11 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

12 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

13 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya