Pelaku Penembakan Massal di Texas Pendukung Neo-Nazi

Selasa, 9 Mei 2023 16:28 WIB

Polisi merespon laporan penembakan di Allen Premium Outlets di daerah Dallas, yang menurut pihak berwenang telah menyebabkan banyak orang terluka di Allen, Texas, AS 6 Mei 2023. Afiliasi ABC WFAA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Terduga pelaku penembakan massal di Texas, yang menewaskan delapan orang di sebuah pusat perbelanjaan Dallas akhir pekan lalu, menunjukkan ciri pendukung neo-Nazi dan supremasi kulit putih dari unggahannya di media sosial.

Dalam serangan di mal Allen Premium Outlets di Allen, Texas, Sabtu, 6 Mei 2023, lima orang dewasa dan tiga anak-anak tewas. Di antara orang dewasa yang kehilangan nyawa, kata polisi, adalah Kyo Song Cho, 37 tahun, dan istrinya, Cindy Cho, 35, dari Dallas.

Menurut media lokal, mereka adalah orang tua dari anak berusia 3 tahun yang terbunuh dan seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang terluka.

Dua gadis yang meninggal, keduanya dari Sachse, Texas, adalah adik kakak.

Korban juga termasuk Christian LeCour, 23 tahun, dari Nevada, dan Elio Cumana-Rivas, 32, dari Dallas, dan seorang wanita, Aishwarya Thatikonda, 26, dari McKinney, Texas, kata polisi.

Advertising
Advertising

Sepuluh orang lainnya, mulai dari usia 5 hingga 61 tahun, terluka dalam penembakan massal tersebut, setidaknya tiga dari mereka kritis.

Pihak berwenang tidak memberikan kabar tentang kemungkinan motif penembakan oleh Mauricio Garcia, 33 tahun, yang melepaskan tembakan dengan senapan AR-15.

Polisi mengatakan penyerang, seorang warga Dallas, ditembak mati oleh polisi yang tiba di tempat kejadian.

Penyelidik yang menyisir akun media sosial pria bersenjata itu menemukan postingan berisi kebencian yang menargetkan ras dan etnis minoritas, NBC News melaporkan, mengutip dua petugas penegak hukum.

Pada saat penembakan, Garcia juga mengenakan emblem bertuliskan "RWDS", simbol yang terkait dengan ekstremis sayap kanan, termasuk Proud Boys. RWDS adalah akronim yang dikenal sebagai singkatan dari "Pasukan Kematian Sayap Kanan".

The New York Times, mengutip sumber penegak hukumnya sendiri, melaporkan Garcia diyakini telah mengunggah sejumlah pesan di platform media sosial Rusia yang memuji Hitler, bersimpati dengan keyakinan neo-Nazi dan meremehkan wanita.

Penulis di balik beberapa postingan yang diselidiki berulang kali menyatakan bahwa dia adalah keturunan Hispanik dan bulan lalu menyertakan postingan yang mengatakan bahwa "orang kulit putih dan Hispanik memiliki banyak kesamaan."

Pembantaian itu termasuk terbaru dari setidaknya 202 penembakan massal yang tercatat di Amerika Serikat tahun ini, menurut kelompok nirlaba Gun Violence Archive.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden memperbarui seruan kepada Kongres untuk melarang senjata serbu dan magasin amunisi berkapasitas tinggi, serta untuk memberlakukan pemeriksaan latar belakang universal dan mengakhiri kekebalan bagi produsen senjata.

Dalam langkah mengejutkan, sebuah komite di DPR menyetujui undang-undang yang menaikkan usia legal minimum untuk bisa membeli senapan semi-otomatis tertentu dari 18 menjadi 21 tahun di Texas.

Tindakan tersebut disponsori oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat Tracy King, yang distriknya meliputi kota Uvalde, tempat 19 anak dan dua guru tewas dalam penembakan massal hampir setahun lalu. Tapi itu tidak mungkin melewati legislatif yang didominasi Republik dan ditentang oleh Gubernur Greg Abbott.

REUTERS

Berita terkait

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

36 menit lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

3 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

16 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

16 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

17 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

19 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya