Kelompok Anti-monarki Kritik Penangkapan pada Penobatan Raja Charles III

Senin, 8 Mei 2023 11:45 WIB

Para pengunjuk rasa membentangkan tanda "Bukan Rajaku" di dekat 'Prosesi Raja', di pusat kota London pada 6 Mei 2023, menjelang penobatan mereka. JUSTIN TALLIS/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok anti-monarki, Minggu, 7 Mei 2023, mengkritik kebijakan penobatan Raja Charles III sebagai tindakan yang kejam, dengan mengatakan tidak ada lagi hak untuk protes damai di Inggris setelah puluhan pengunjuk rasa ditangkap dan ditahan hingga larut malam. .

Polisi menangkap Graham Smith, pemimpin kelompok Republik, dan puluhan lainnya di pusat kota London ketika ribuan penggemar kerajaan berkumpul di ibu kota untuk acara tersebut, Sabtu, mengatakan tugas mereka untuk mencegah gangguan melebihi hak untuk memprotes.

Republik mengatakan bahwa para anggota mulai dibebaskan pada Sabtu malam setelah hampir 16 jam ditahan.

"Ini adalah tindakan keras yang tampak seperti penangkapan yang telah ditentukan sebelumnya yang akan terjadi terlepas dari bukti atau tindakan kami. Hak untuk memprotes secara damai di Inggris tidak ada lagi," kata Smith dalam sebuah pernyataan.

"Penangkapan ini bukan untuk melindungi orang dari bahaya, tapi untuk melindungi Raja dari rasa malu."

Advertising
Advertising

Polisi Metropolitan London, Minggu malam, mengatakan bahwa total 64 penangkapan telah dilakukan Sabtu untuk pelanggaran-pelanggaran termasuk pelanggaran perdamaian dan konspirasi yang menyebabkan gangguan umum.

Seorang didakwa berdasarkan undang-undang ketertiban umum, sementara yang lain dibebaskan dengan jaminan.

Polisi, Sabtu, mengatakan bahwa mereka memahami kekhawatiran publik tentang penangkapan-penangkapan tersebut, tetapi mereka bertindak setelah menerima informasi bahwa para pemrotes tersebut bertekad untuk mengganggu jalanannya penobatan.

Kepala polisi London Mark Rowley, Jumat, telah memperingatkan bahwa polisi akan mengambil tindakan jika para pemrotes berusaha untuk “mengganggu kegembiraan dan kesenangan” orang-orang, mengatakan akan ada toleransi yang sangat rendah untuk gangguan semacam itu.

Polisi telah memperoleh kekuasaan lebih besar untuk mengurangi protes berdasarkan undang-undang kepolisian baru yang disahkan tahun lalu, dan undang-undang ketertiban umum yang mulai berlaku pada 3 Mei.

Puluhan ribu orang ternyata melihat sekilas Raja Charles dan Ratu Camilla yang baru dinobatkan, yang naik kereta kenegaraan kembali ke Istana Buckingham setelah kebaktian Sabtu di Westminster Abbey.

Tidak semua orang yang datang untuk menonton dan menghibur Charles, ada juga disana hadir ratusan orang mencemooh dan melambai-lambaikan spanduk bertuliskan "Bukan Rajaku".

Menteri Kebudayaan Lucy Frazer mengatakan dia sangat percaya pada polisi dan menambahkan bahwa mereka benar untuk mengambil tindakan lebih keras pada acara yang dapat menimbulkan pertanyaan tentang keamanan nasional.

"Saya pikir secara keseluruhan (polisi) berhasil mendapatkan keseimbangan itu dengan benar," kata Frazer kepada Sky News.

REUTERS

Pilihan Editor: Kishida Minta Maaf Kepada Rakyat Korea Selatan atas Luka Akibat Penjajahan

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

11 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

35 hari lalu

Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

Ribuan warga Yordania menyerukan diakhirinya perjanjian perdamaian antara negara itu dengan Israel, sebagai protes atas gesonida di Gaza

Baca Selengkapnya

Ketahui Pembesaran Prostat yang Dialami Raja Charles III

7 Februari 2024

Ketahui Pembesaran Prostat yang Dialami Raja Charles III

Selama pengobatan pembesaran prostat, Raja Charles III diminta menunda tugas-tugas publik

Baca Selengkapnya

Catat Rekor, Pria Thailand Dipenjara 50 Tahun karena Tuduhan Menghina Kerajaan

19 Januari 2024

Catat Rekor, Pria Thailand Dipenjara 50 Tahun karena Tuduhan Menghina Kerajaan

Hukuman yang memecahkan rekor ini terjadi setelah Thailand meningkatkan penggunaan undang-undang kontroversial tersebut terhadap pengunjuk rasa

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023: Jejak Penobatan Raja Charles III, Perang Israel Hamas dan 3 Peristiwa Lainnya

26 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: Jejak Penobatan Raja Charles III, Perang Israel Hamas dan 3 Peristiwa Lainnya

Tahun 2023 segera berakhir dan aneka peristiwa dunia menjadi jejak-jejak buram. Yang paling kelam adalah kebengisan Israel di perang Israel Hamas.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Orang Diperkirakan Hadiri Unjuk Rasa Pro-Palestina di London

11 November 2023

Ratusan Ribu Orang Diperkirakan Hadiri Unjuk Rasa Pro-Palestina di London

Ratusan ribu demonstran diperkirakan akan bergabung dalam unjuk rasa pro-Palestina di London, Sabtu, yang dikritik PM Sunak tidak sopan.

Baca Selengkapnya