Pemilih Thailand Mencoblos Sepekan Lebih Awal dari Jadwal Pemilu

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Mei 2023 16:00 WIB

Orang-orang memberikan suara awal mereka untuk pemilihan umum Thailand yang akan datang di tempat pemungutan suara di Bangkok, Thailand, 7 Mei 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Thailand mengantre di bawah terik matahari di luar kuil, pusat perbelanjaan, dan sekolah untuk memberikan suara awal mereka pada Minggu 7 Mei 2023.

Para pemilih ini memberikan suara lebih awal sepekan dari jadwal pemilu yang sangat dinantikan pada 14 Mei mendatang.

Lebih dari 2 juta warga Thailand secara nasional terdaftar untuk memberikan suara lebih awal menjelang pemilihan kerajaan pada 14 Mei. Pemilu ini diprediksi akan menjadi bentrokan antara partai-partai mapan yang didukung tentara dan gerakan oposisi yang bangkit kembali.

"Saya ingin melihat perubahan dan perbaikan dalam manajemen," kata Gosol Pungtaku, 51 tahun, salah satu dari 800.000 warga Bangkok yang mendaftar untuk pemungutan suara awal di ibu kota kepada Reuters.

Pemilih lainnya, Siriporn Namphet, 34 tahun, mengatakan dia memilih perubahan."Rasanya seperti melihat apa yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya dan sekarang mengharapkan pemerintahan baru untuk mengambil alih dan memerintah dengan lebih efektif," katanya kepada Reuters.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 2014. Ia kemudian memperkuat kontrol dalam pemilu 2019 yang kontroversial. Namun, posisinya kini dikalahkan kandidat partai oposisi Pheu Thai dan Partai Maju yang lebih radikal dalam jajak pendapat.

Dengan sistem pemilihan yang sangat mendukung partai-partai yang didukung tentara, para penantang harus meraih kemenangan telak untuk memiliki harapan membentuk pemerintahan berikutnya.

Di tempat lain di kota, pusat perbelanjaan Royal Paragon Hall dipadati pemilih, meski lebih dingin, menikmati AC sentral.

Meskipun dini hari, suhu di seluruh ibu kota - yang seperti sebagian besar Thailand mengalami gelombang panas pada April yang ganas - melonjak dan diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius pada Minggu malam.

Namun massa masih keluar, dengan lalu lintas dan kemacetan di sekitar tempat pemungutan suara yang sibuk.

"Saya sangat senang," kata pemilih pertama Pasawee Sriarunothai, 20 tahun, yang akan keluar dari Bangkok pada 14 Mei. "Saya memutuskan untuk memberikan suara saya berdasarkan kebijakan partai, dan saya berharap pemilihan ini akan membawa masa depan yang lebih baik bagi negara ini," kata Pasawee.

Tempat pemilihan suara akan ditutup pada pukul 17:00 waktu setempat, dengan penjualan alkohol di seluruh Thailand dilarang hingga pukul 18:00.

Pihak berwenang telah mengantisipasi sejumlah besar pemilih awal.

Polisi mengatakan kepada media setempat pada Sabtu bahwa akan ada sekitar 3.000 petugas keamanan yang dikerahkan di seluruh ibu kota, dan memperingatkan warga untuk menghadapi kemacetan lalu lintas yang lebih parah di sekitar tempat pemungutan suara.

Tambahan 100.000 warga Thailand yang tinggal di luar negeri juga akan memberikan suara lebih awal, dengan beberapa telah melakukannya. Lebih dari 52 juta warga berhak memilih dalam pemilihan ini.

Pilihan Editor: Pemilu Thailand, Mengenal Partai Pheu Thai yang Diunggulkan Lembaga Survei Thailand

REUTERS | CNA

Berita terkait

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

21 jam lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

23 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Wacana Nomenklatur Baru Kabinet Prabowo-Gibran untuk Tambah Jumlah Menteri, Bagaimana Aturannya?

2 hari lalu

Wacana Nomenklatur Baru Kabinet Prabowo-Gibran untuk Tambah Jumlah Menteri, Bagaimana Aturannya?

Kabinet Prabowo-Gibran ditengarai akan gemuk, untuk mengubah aturan jumlah menteri harus ada nomenklatur baru. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

3 hari lalu

Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

4 hari lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

4 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

5 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

5 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

5 hari lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

5 hari lalu

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

Respons PPP soal pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau kerjasama agar tidak menganggu pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya