Rusia Kekurangan Amunisi, Menhan Minta Produksi Digandakan Secepatnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 3 Mei 2023 13:54 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Angkatan Laut Rusia Nikolai Yevmenov menghadiri parade Hari Angkatan Laut di Saint Petersburg, Rusia 25 Juli 2021. Sputnik/Aleksey Nikolsky/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Selasa, 2 Mei 2023, mengatakan bahwa produksi senjata dan pasokan persenjataan ke garis depan di Ukraina penting untuk keberhasilan apa yang disebut Moskow “operasi militer khusus”, dan bahwa ia meminta produksi rudal dilipatduakan segera.

Para pejabat Barat dan Ukraina telah berbulan-bulan mengatakan kekurangan

Pejabat Barat dan Ukraina selama berbulan-bulan mengatakan kekurangan amunisi artileri dan rudal menghambat invasi Rusia ke Ukraina, yang sekarang memasuki bulan ke-15.

"Tindakan unit Rusia yang melakukan operasi khusus sangat bergantung pada pengisian kembali stok senjata, peralatan militer, dan alat pemusnah tepat waktu," kata Shoigu dalam sambutan yang diterbitkan oleh kementeriannya dan disiarkan di televisi pemerintah.

Ia mengatakan perusahaan-perusahaan pertahanan telah diminta untuk meningkatkan dengan segera “kecepatan dan volume produksi”.

Advertising
Advertising

Secara khusus, ia mengatakan produksi rudal-rudal berpresisi tinggi perlu digandakan “secepat mungkin”, dan bahwa Tactical Missile Corp, pembuat sistem peluru kendali yang diberi sanksi oleh AS dan Uni Eropa, akan melapor kepada rapat tentang bagaimana mereka berusaha memenuhi target itu.

Yevgeny Prigozhin, kepala milisi swasta Grup Wagner Rusia, Senin, mengatakan pasukannya hanya diberi sepertiga dari peluru artileri yang mereka butuhkan untuk serangan mereka di kota Bakhmut, Ukraina timur.

Prigozhin selama berbulan-bulan mencerca kurangnya pasokan amunisi dari Moskow, mengatakan dukungan yang buruk menghalangi serangan Rusia.

Pejabat Barat juga mengatakan Rusia kekurangan rudal dan peluru artileri, karena perang yang direncanakan Moskow akan selesai dalam hitungan minggu terus berlanjut tanpa akhir yang terlihat.

Desember lalu, intelijen militer Inggris mengatakan Rusia membatasi serangan rudal jarak jauhnya terhadap Ukraina karena kurangnya rudal jelajah."

Rusia dalam beberapa hari terakhir telah membunuh dan melukai puluhan orang di Ukraina serangan rudal skala besar pertamanya di Ukraina selama berminggu-minggu. Ukraina mengatakan sistem pertahanan udaranya mencegat sebagian besar rudal yang masuk.

REUTERS

Pilihan Editor: AS akan Bantu Wartawan Seluruh Dunia Melawan Ancaman Hukum

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

19 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya