Grup Wagner, Tentara Bayaran Rusia Segera Bubar?

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 29 April 2023 14:00 WIB

Yevgeny Prigozhin bersama Vladimir Putin [AP via en.mogaznews.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengindikasikan tentara bayaran Rusia yang dia bangun itu dapat segera lenyap. Milisi itu telah memimpin penyerangan terhadap Bakhmut di Ukraina selama beberapa bulan ini dan aktif di Afrika.

“Sekarang, sehubungan dengan kebutuhan peluru secara umum di garis depan seperti yang kita inginkan. Hari ini kita sampai pada titik di mana Wagner berakhir,” kata Prigozhin kepada blogger perang Rusia Semyon Pegov, dalam video dirilis Jumat, 28 April 2023.

"Wagner, dalam waktu singkat, akan lenyap. Kita akan menjadi sejarah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hal seperti ini terjadi," ujar bos kelompok itu menambahkan.

Tidak segera jelas kapan Prigozhin berbicara soal pembubaran grup ini dan seberapa serius ucapannya. Awal pekan ini dia menarik komentar tentang garis depan yang menurutnya hanya lelucon.

Prigozhin berulang kali mengeluh tentang bagaimana Rusia melakukan perang di Ukraina. Dia sering mengatakan angkatan bersenjata reguler tidak memberi anak buahnya amunisi yang mereka butuhkan dan kadang-kadang menuduh petinggi melakukan pengkhianatan.

Advertising
Advertising

Pegov memposting klip itu di saluran Telegramnya. Wagner tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Prigozhin, yang dikenal karena gaya bertarung dan selera humornya yang ironis, mengatakan pada Kamis bahwa dia bercanda ketika dia mengatakan pasukannya akan berhenti menembaki Bakhmut agar pasukan Ukraina dapat menunjukkan kota itu kepada wartawan AS.

Prigozhin mengatakan minggu ini pasukannya menderita banyak korban karena kurangnya dukungan dari Moskow.

Pekan lalu dia menyatakan keprihatinan tentang serangan balik oleh pasukan Ukraina yang diperlengkapi dengan baik di Bakhmut.

Wagner di masa lalu telah mengirim tentara untuk berperang di Suriah dan dalam konflik di seluruh Afrika.

Pada Januari, Amerika Serikat secara resmi menempatkan Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional, hingga membekukan asetnya di AS untuk membantu militer Rusia dalam perang Ukraina.

REUTERS

Pilihan editor Kasus Sianida di Thailand: Polisi Curigai Wanita Ini Habisi 19 Orang

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

14 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya