Putin Pecat Jenderal Rusia yang Dijuluki Penjagal Mariupol

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 April 2023 12:04 WIB

Mikhail Mizintsev, Kolonel Jenderal Rusia di Moskow, Rusia 25 Juli 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin dilaporkan memecat jenderal Rusia yang dikenal brutal dan disebut sebagai Jagal Mariupol", Mikhail Mizintsev.

Mizintsev, 60 tahun, juga menjabat sebagai wakil menteri pertahanan untuk urusan logistik.

Koresponden dari media pemerintah Rusia Izvestia, Alexander Sladkov, yang merupakan kawan Mizintsev, mengatakan jenderal itu "telah dipecat" dari posisinya. "Mikhail Mizintsev mengalami nasib yang menarik tahun ini," kata Sladkov di Telegram, seperti dilansir New York Post, Kamis.

Penghentian yang belum dijelaskan itu terjadi kurang dari delapan bulan setelah Mizintsev ditunjuk oleh Kremlin untuk menggantikan Jenderal Dmitry Bulgakov. Ia disalahkan karena melakukan invasi ke Ukraina tetapi gagal mempersenjatai dan memberi makan pasukan Moskow dengan benar.

Mizintsev, yang Sladkov disebut-sebut sebagai "intelektual", dikatakan bertanggung jawab langsung untuk mengawasi beberapa kekejaman paling terkenal selama bulan-bulan pertama perang di Ukraina. Termasuk serangan udara di Mariupol yang meratakan rumah sakit bersalin, membunuh seorang wanita hamil dan bayinya yang belum lahir.

Advertising
Advertising

Mizintsev juga dilaporkan memerintahkan pengeboman teater Mariupol di mana ratusan warga sipil, termasuk banyak anak, berlindung selama pengepungan kota yang brutal selama berbulan-bulan. Serangan ini menyebabkan sedikitnya 300 orang tewas.

Namun, Sladkov membela sanga jenderal dan mengatakan Mizintev tak terkait langsung dengan penyerbuan Mariupol.

Dalam unggahan selanjutnya, Sladkov mengatakan wakil kepala Garda Nasional Rusia Alexei Kuzmenkov akan menggantikan Mizintev dalam peran logistik.

Blogger militer Rusia, WarGonzo, juga mengunggah soal pemecatan Mizinstev di Telegram. Mizinstev diangkat menjadi wakil menteri pertahanan logistik pada akhir September 2022. Sebelum di posisi ini, ia menjabat sebagai kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional.

Jenderal itu juga pernah mendapat sanksi dari pemerintah Inggris atas tindakannya yang tercela di Suriah dan Ukraina. Ia dilaporkan menggunakan taktik kotor termasuk menembaki pusat-pusat sipil di Aleppo pada 2015-2016.

Belum jelas apa yang terjadi selanjutnya dengan Mizintsev, yang telah bertugas di militer Rusia sejak 1980.

Pemecatan Mizintsev tampaknya menjadi bagian dari perombakan yang lebih luas dalam petinggi militer Rusia. Koresponden Izvestia melaporkan bahwa Kolonel Oleg Gorshenin diganti sebagai komandan Pusat Manajemen Pertahanan Nasional hanya beberapa bulan setelah pengangkatannya.

Perubahan staf terbaru ini terjadi seminggu setelah Putin memecat Laksamana Sergei Avakyants, komandan Armada Pasifik Rusia, saat dia mengawasi latihan angkatan laut di dekat Jepang.

Pilihan Editor: Putin Angkat 'Tukang Jagal Mariupol' sebagai Wakil Menteri Pertahanan

NEW YORK POST

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

5 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

7 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

13 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

13 hari lalu

Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

19 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

19 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

34 hari lalu

Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

34 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya