Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 27 April 2023 14:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap, Jack Teixeira, seorang Pengawal Garda Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia militer telah menggunakan komputer pemerintahnya untuk meneliti penembakan massal, hingga mencoba menghancurkan bukti kejahatannya.
Dalam pengajuan setebal 48 halaman, Kementerian Kehakiman pada Rabu, 26 April 2023 mengatakan, Teixeira yang berusia 21 tahun harus ditahan sambil menunggu persidangan. Retorikanya yang keras ditambah dengan upayanya untuk menghancurkan bukti "memperparah risiko pelarian dan bahayanya."
Jaksa Federal AS juga mencatat, Teixeira memiliki rekam jejak membuat ancaman kekerasan.
Jaksa akan menyampaikan argumen mereka yang mendukung penahanan kepada hakim AS di Worcester, Massachusetts, pada Kamis sore.
Pengacara Teixeira belum mengomentari kasus ini, dan diharapkan untuk berargumen pada sidang Kamis bahwa dia tidak boleh ditahan sebelum persidangan.
Pengajuan, yang juga berisi foto-foto kamar tidur tersangka dari penggeledahan FBI di rumahnya, menyatakan, pada Juli 2022 dia menggunakan komputer pemerintahnya untuk mencari penembakan massal terkenal menggunakan istilah pencarian seperti "Uvalde," "Ruby Ridge" dan "Penembakan di Las Vegas."
Selama penggeledahan di rumahnya, FBI menemukan komputer tablet, laptop, dan konsol game yang hancur di dalam tempat sampah. Selain itu, jaksa mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa Teixeira menginstruksikan pengguna online lainnya untuk "menghapus semua pesan".
<!--more-->
Ancaman 25 Tahun Penjara
Teixeira didakwa awal bulan ini dengan satu dakwaan melanggar Undang-Undang Spionase terkait dengan penyalinan dan pengiriman materi pertahanan yang sensitif secara tidak sah. Dia djatuhi dakwaan kedua terkait dengan pemindahan materi pertahanan yang melanggar hukum ke lokasi yang tidak sah.
Jika terbukti bersalah, jaksa mengatakan dia menghadapi hukuman 25 tahun penjara.
Dokumen yang bocor di inti penyelidikan diyakini sebagai pelanggaran keamanan AS paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada 2010. Pentagon menyebut kebocoran itu sebagai "tindakan kriminal yang disengaja. "
Jaksa mengatakan dalam memo penahanan mereka bahwa Teixeira pada Februari 2022 mulai mengakses ratusan dokumen rahasia yang tidak relevan dengan pekerjaannya, dan mulai memposting beberapa informasi rahasia di media sosial sekitar Desember 2022.
"Kerusakan yang telah ditimbulkan oleh terdakwa terhadap keamanan nasional AS sangat besar. Kerusakan yang masih dapat ditimbulkan oleh terdakwa sangat luar biasa," kata memo itu.
Dokumen-dokumen rahasia memberikan berbagai informasi yang sangat rahasia tentang sekutu dan musuh, dengan rincian mulai dari pertahanan udara Ukraina hingga agen mata-mata Israel Mossad.
REUTERS
Pilihan Editor: Pengikut Sekte Sesat Diperintahkan untuk Melaparkan Diri agar Masuk Surga