Sekutu Mulai Bergerak untuk Perkuat Pasukan Ukraina Jelang Serangan Balasan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 22 April 2023 13:18 WIB

Tank "Abrams" M1A2 A.S. bergerak ke posisi tembak selama latihan militer bersama pimpinan A.S. "Noble Partner 2016" di dekat Vaziani, Georgia, 18 Mei 2016. REUTERS/David Mdzinarashvili

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengatakan akan segera mulai melatih pasukan Ukraina untuk menggunakan tank Abrams dan Jerman mengumumkan kesepakatan untuk mendirikan pusat Polandia untuk memperbaiki tank saat AS menjadi tuan rumah pertemuan sekutu pada Jumat, 21 April 2023.

Pertemuan di Pangkalan Udara Ramstein, yang terbaru dari serangkaian konferensi perjanjian senjata sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, tidak membuat pengumuman besar tentang senjata tetapi mengatakan bahwa fokusnya adalah pertahanan udara dan amunisi.

Itu juga meyakinkan Ukraina akan dukungan yang tak tergoyahkan dan menyokong aspirasinya untuk bergabung dengan NATO dalam beberapa hal, tetapi para pejabat menekankan bahwa fokus langsungnya adalah medan perang.

Ukraina telah mendesak para sekutunya untuk senjata-senjata jarak jauh, jet-jet dan amunisi sebelum serangan balasan yang diperkirakan terjadi di pekan-pekan atau bulan-bulan mendatang.

““Tank M1, ketika dikirimkan, akan membuat perbedaan,” kata Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan.

Advertising
Advertising

Tank-tank Abrams akan tiba di Jerman dalam pekan-pekan mendatang untuk digunakan pasukan Ukraina berlatih, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin kepada wartawan. Seorang pejabat AS, yang tak ingin disebut namanya, menambahkan latihan mungkin akan berlangsung sekitar 10 pekan dan akan melibatkan ratusan tentara Ukraina.

Pada Januari Washington berjanji untuk memasok Kyiv dengan 31 tank Abrams M1A2 canggih.

Negara-negara anggota NATO dan sekutu mereka telah memberi Ukraina senjata dan kendaraan lapis baja, tetapi Kyiv telah berulang kali meminta senjata yang lebih kuat dan pasokan yang lebih cepat.

Ditanya tentang permintaan jet canggih, Milley mengatakan yang pertama dibutuhkan Ukraina adalah pertahanan udara berbasis darat.

“Rusia berhati-hati untuk datang ke Ukraina karena penggunaan sistem pertahanan udara Ukraina yang efektif. Itu adalah hal yang paling kritis saat ini,” kata Milley.

Pada pertemuan Jumat, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius juga mengumumkan kesepakatan untuk membangun pusat di Polandia untuk memperbaiki tank Leopard buatan Jerman yang dikerahkan di Ukraina.

Semua pihak sepakat tentang bagaimana membiayai hub semacam itu, yang menelan biaya sekitar 150-200 juta euro (sekitar RPp 70,5 juta) per tahun dan dapat mulai beroperasi pada akhir Mei, kata Pistorius kepada wartawan.

Ia juga mengatakan bahwa pasukan Ukraina akan mulai menerima pelatihan menggunakan tank-tank Leopard dan mengatakan janji Berlin untuk mengirim sekitar 80 tank hingga pertengahan 2023 berjalan dengan sangat cepat.

"Apa yang ditunjukkan semua ini? Ini menunjukkan tekad kami bahwa kami ingin bertahan," katanya.

Ditanya tentang prospek Ukraina bergabung dengan NATO, Pistorius mengatakan semua anggota setuju bahwa mereka melihat Ukraina sebagai anggota masa depan tetapi "yang utama adalah yang terpenting dulu.”

REUTERS

Pilihan Editor: Begini Cara Arab Saudi Merayakan Idul Fitri

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

8 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

8 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

9 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

16 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Lloyd Austin Telepon Menteri Pertahanan di Timur Tengah hingga Eropa, Tekankan Dukungan untuk Israel

17 hari lalu

Lloyd Austin Telepon Menteri Pertahanan di Timur Tengah hingga Eropa, Tekankan Dukungan untuk Israel

Lloyd Austin memberi tahu rekannya di berbagai negara tentang dukungan Amerika ke Israel melawan Iran, meski tidak menganjurkan eskalasi konflik.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

17 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya