Militer Siapkan Rencana Evakuasi Warga Amerika di Sudan

Sabtu, 22 April 2023 12:00 WIB

Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat sedang mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi para stafnya di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Sudan. Menteri Pertahanan Amerikat Serikat Lloyd Austin pada Jumat, 21 April 2023, mengungkap pihaknya juga sedang mempertimbangkan apakah akan menarik personel militer Amerika keluar dari Ibu Kota Sudan karena negara itu semakin tidak stabil.

"Kami telah mengerahkan sejumlah pasukan ke lokasi untuk memastikan kami siap jika dipanggil untuk melakukan sesuatu, namun kami belum dipanggil untuk melakukan apa pun. Tidak ada keputusan tentang apa pun yang telah dibuat," kata Austin dalam konferensi pers di Ramstein Air. Pangkalan di Jerman.

Dua pejabat di Pemerintah Amerika Serikat mengatakan keputusan tentang kemungkinan evakuasi para staf di Kedutaan Amerika diharapkan bisa dilakukan dengan cepat, namun tidak jelas apakah akan ada pengumuman secara terbuka.

Advertising
Advertising

Sebelum pada akhir pekan lalu, pecah bentrokan antara pasukan yang dipimpin oleh dua pemimpin berbeda dari dewan penguasa Sudan. Ratusan orang tewas dalam kejadian tersebut. Sudan adalah sebuah negara yang bergantung pada bantuan makanan dan saat ini mengalami krisis ekonomi.

Komandan Angkatan Darat Amerika Serikat Mark Milley membahas perihal keselamatan warga Amerika di Sudan lewat panggilan telepon pada Jumat, 12 April 2023 dengan panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan.

John Kirby, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyetujui rencana Minggu ini untuk memindahkan pasukan Amerika Serikat jika diperlukan untuk membantu mengevakuasi para diplomat Amerika Serikat di Sudan. Reuters sebelumnya telah mewartakan akan mereposisi tentara Amerika Serikat ke Djibouti.

"Kami hanya memposisikan beberapa kemampuan tambahan terdekat jika diperlukan," kata Kirby kepada wartawan.

Dengan bandara di Khartoum terjebak dalam pertempuran dan langit tidak aman, negara-negara termasuk Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Jerman dan Spanyol tidak dapat mengevakuasi staf di kantor Kedutaan Besar mereka.

Seorang diplomat dari negara-negara Barat mengatakan situasi evakuasi di Sudan adalah salah satu yang paling sulit yang pernah mereka lihat. Amerika kemungkinan besar fokus untuk mendapatkan gencatan senjata dan menggunakannya untuk mengeluarkan personel.

"Dalam hal ini, perang saudara dimulai di ibu kota, pertempuran persis di mana kedutaan berada dan di mana bandara berada. Ini sangat sulit," kata diplomat itu.

Cameron Hudson, pakar kebijakan Afrika di Pusat Studi Strategis dan Internasional serta mantan direktur bidang Afrika di Dewan Keamanan Nasional, mengatakan tingkat kekerasan di Khartoum membuat situasi evakuasi tidak dapat diprediksi.

"Ada perang yang terjadi di seluruh penjuru kota dan bandara internasional di tengah kota tidak berfungsi saat ini sehingga tantangan utamanya adalah memindahkan orang ke tempat yang aman untuk mengevakuasi mereka," kata Hudson.

Washington mengatakan warga negara Amerika di Sudan seharusnya tidak mengharapkan evakuasi yang dikoordinasi pemerintah Amerika Serikat. Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Vedant Patel mengatakan pihaknya sudah melakukan kontak dengan beberapa warga Amerika yang diketahui berada di Sudan. Sebelumnya pada Jumat, 21 April 2023, Kementerian Luar Negeri Amerika mengkonfirmasi kematian satu warga negaranya di Sudan.

Fatimah Asni Soares | Reuters

Pilihan Editor: Konflik Sudan, Menlu Retno Upayakan Evakuasi 1.209 WNI dan Desak DK PBB Rapat Darurat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

3 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

3 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

4 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

5 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

18 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

20 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

20 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

1 hari lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

1 hari lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

1 hari lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya