Menteri Luar Negeri Jerman: Cina Sekarang Musuh Sistemik

Kamis, 20 April 2023 21:00 WIB

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet (kanan) dan Olaf Scholz (kiri) berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin, 12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock merasa dikagetkan usai perjalanannya ke Cina belum lama ini. Setelah lawatan tersebut, kini Berlin menganggap Beijing semakin menjadi musuh sistemik , lebih dari mitra dagang dan pesaing biasa.

Berbicara kepada Bundestag Jerman (majelis rendah parlemen) pada Rabu, 19 April 2023, tentang perjalanannya ke Beijing, Baerbock mengatakan "beberapa di antaranya benar-benar mengejutkan".

Dia tidak merinci secara spesifik apa yang dia maksud, meskipun komentarnya muncul setelah dia mengatakan Cina menjadi lebih represif secara internal dan juga agresif secara eksternal.

Bagi Jerman, katanya, Cina adalah mitra, pesaing, dan lawan sistemik, tetapi kesannya sekarang adalah "bahwa aspek lawan sistemik semakin meningkat". Cina adalah mitra dagang terbesar Jerman, kata Baerbock, tetapi ini tidak berarti Beijing juga merupakan mitra dagang terpenting Jerman.

Baerbock mengatakan, Pemerintah Jerman ingin bekerja sama dengan Cina tetapi tidak ingin mengulangi kesalahan masa lalu, misalnya gagasan "perubahan melalui perdagangan". Dia percaya Barat dapat mencapai perubahan politik pada rezim otoriter melalui perdagangan.

Advertising
Advertising

Saat mengunjungi Beijing pekan lalu, Baerbock memperingatkan, setiap upaya Cina untuk mengendalikan Taiwan tidak akan dapat diterima.

Baerbock juga mengatakan China ingin mengikuti aturannya sendiri dengan mengorbankan tatanan berbasis aturan internasional. Beijing pada gilirannya meminta Jerman untuk mendukung "reunifikasi" Taiwan dan mengatakan Cina dan Jerman bukanlah musuh tetapi mitra.

Beijing mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai provinsi Cina dan tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Baerbock juga mengatakan Cina memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan perdamaian di dunia, khususnya menggunakan pengaruhnya atas Rusia dalam perang di Ukraina.

Menteri Baerbock menyambut baik janji Beijing untuk tidak memasok senjata ke Rusia, termasuk barang-barang penggunaan ganda. Dia menambahkan bahwa Berlin akan melihat bagaimana janji seperti itu berhasil dalam praktiknya.

Berbeda dengan kebijakan mantan kanselir Angela Merkel, pemerintahan Olaf Scholz sedang mengembangkan strategi Cina baru untuk mengurangi ketergantungan pada negara adidaya ekonomi Asia, pasar ekspor penting untuk barang-barang Jerman.

Pilihan Editor: Menteri Jerman Mengunjungi Taiwan, Cina Berang

REUTERS

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

22 jam lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

2 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

3 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya