Beijing Sebut Media Barat Manfaatkan Berkurangnya Populasi untuk Serang China

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 20 April 2023 13:30 WIB

Anak-anak tampak bermain permainan "perahu naga" di sebuah taman kanak-kanak di Prefektur Otonom Etnis Tujia dan Miao Xiangxi, Provinsi Hunan, China tengah, 25 Juni 2020. Festival Perahu Naga, yang juga disebut Festival Duanwu, dirayakan secara tradisional pada hari kelima bulan kelima pada kalender bulan China. Tahun ini, festival tersebut jatuh pada 25 Juni. Selama festival, warga China memakan Zongzi, sejenis kue beras ketan, dan menggelar lomba perahu naga. Xinhua/Liu Zhenjun

TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun televisi pemerintah China CCTV menuding media Barat sengaja menjelek-jelekkan China dalam pemberitaan tentang menurunnya populasi negara itu dan disalib India sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia.

Menurut CCTV pada Kamis, 20 April 2023, laporan media Barat dengan sengaja mengabaikan perkembangan China, menggunakan topik itu untuk "menjelek-jelekkan" China dan menganjurkan perpecahan.

Komentar tajam CCTV mengatakan subteks dari media Barat dalam beberapa tahun terakhir adalah bahwa pembangunan China berada dalam "masalah besar" dan ketika bonus demografis menghilang, kemakmuran akan menurun, dan ekonomi global juga akan menderita.

"Mereka memfitnah habis-habisan dan China telah berkembang jauh, menciptakan keajaiban pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil dengan populasi yang besar."

India menyalip Cina sebagai negara terpadat di dunia, dan akan memiliki hampir 3 juta lebih banyak orang daripada tetangganya pada pertengahan tahun ini, menurut data yang dirilis pada hari Rabu oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Amerika Serikat meningkatkan upaya untuk menahan pembangunan China dan mengadvokasi pemisahan lebih lanjut dan menemukan poin hype baru dari laporan PBB," kata CCTV, menambahkan bahwa Barat hanya menyamakan ukuran populasi dengan pencapaian pembangunan.

"Kehebohan seperti itu tidak memiliki pemahaman dasar tentang hukum perkembangan populasi. Dengan perkembangan masyarakat manusia saat ini, penurunan angka kelahiran dan penurunan keinginan untuk melahirkan anak adalah masalah umum yang dihadapi seluruh dunia," kata CCTV, menambahkan bahwa negara maju umumnya menghadapi masalah seperti kekurangan tenaga kerja.

Advertising
Advertising

Tahun lalu, populasi China turun untuk pertama kalinya dalam enam dekade, perubahan bersejarah yang diperkirakan akan mengantarkan penurunan jumlah penduduk dalam periode panjang, dengan implikasi mendalam bagi ekonominya dan dunia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan dividen populasi tidak hanya bergantung pada kuantitas tetapi juga kualitas.

"Populasi itu penting tetapi talenta juga penting...China telah mengambil tindakan aktif untuk menanggapi penuaan populasi," kata Wang kepada wartawan, Rabu.

REUTERS

Pilihan Editor Meta Kembali Lakukan PHK, Mark Zuckerberg Ingin Jadikan 2023 Tahun Efisiensi

Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

9 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

10 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

10 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

11 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

13 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya