TEMPO.CO, Jakarta - Meta Platforms Inc kembali melakukan PHK , kali ini terhadap tim teknologi, karena Chief Executive Mark Zuckerberg bergerak lebih jauh merampingkan bisnis dalam upaya menjadikan 2023 sebagai "tahun efisiensi".
Meta pada bulan Maret menjadi perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan putaran kedua PHK massal dalam tiga gelombang utama selama beberapa bulan dan berdampak pada 10.000 karyawan.
PHK kali ini, meskipun sudah diperkirakan, memicu ekspresi frustrasi dari karyawan Meta. PHK adalah subjek dari pertanyaan paling populer yang diposting di forum internal perusahaan pada hari Rabu, 19 April 2023, menjelang rapat karyawan yang akan datang.
"Anda telah menghancurkan moral dan kepercayaan diri dalam kepemimpinan banyak orang berkinerja tinggi yang bekerja dengan intensitas. Mengapa kami harus bertahan di Meta?" demikian salah satu tulisan karyawan.
Namun tidak dijelaskan berapa karyawan yang kena PHK kali ini.
Referensi yang dibuat Zuckerberg tahun lalu mendesak karyawan bekerja dengan lebih banyak "intensitas" untuk memenuhi tantangan bisnis perusahaan induk Facebook dan Instagram.
Putaran pertama PHK Meta pada musim gugur mencapai lebih dari 11.000 karyawan, atau 13% dari tenaga kerjanya pada saat itu, dan mendahului perusahaan teknologi besar lainnya yang memecat ribuan karyawan setelah ledakan yang dipicu pandemi dalam periklanan digital dan komputasi awan.
Dengan restrukturisasi, Meta juga mengesampingkan proyek dengan prioritas lebih rendah dan lapisan manajemen menengah yang "diratakan".
Investor menyambut baik langkah perusahaan melakukan perampingan.
Saham Meta telah melonjak sekitar 80% tahun ini, mengungguli kenaikan 16% Nasdaq Composite yang padat teknologi pada periode tersebut.
Perusahaan, yang akan mengumumkan hasil kuartal pertamanya pada 26 April, diharapkan mendapat manfaat dari kenaikan sederhana di pasar periklanan digital dan tekanan peraturan pada saingan utama TikTok.
REUTERS
Pilihan Editor AS Berikan Bantuan Militer Rp4,8 Triliun ke Ukraina, Paket Dukungan ke-36