TEMPO.CO, Jakarta - Iran melakukan serangan balasan terhadap Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024, dengan mengirimkan ratusan rudal dan drone yang diarahkan ke wilayah Israel. Aksi serangan udara itu sebagai tindakan balasan atas dugaan Israel yang mengebom Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu hingga menewaskan tujuh petugas Korps Garda Revolusi Islam.
Tindakan Iran tersebut menuai beragam respons dari negara-negara di adidaya seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia.
China Minta Pihak-pihak Terkait Menahan Diri
China menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi ketegangan yang terjadi di antara Iran dan Israel serta meminta pihak-pihak terkait agar bersikap tenang dan menahan diri demi mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.
Selain itu, China yang diwakili oleh juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri China juga menyinggung bahwa situasi yang sedang berlangsung saat ini merupakan efek limpahan terbaru dari konflik Gaza. Hal yang diharapkan seharusnya tidak ada lagi penundaan dalam mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2728 dan konflik perlu diakhiri dengan segera.
China pun menyerukan kepada komunitas internasional, terutama negara-negara yang memiliki pengaruh, untuk memainkan peran konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan tersebut, sebagaimana disampaikan oleh jubir itu pada Minggu, 14 April 2024.
Rusia Ungkap Keprihatinan
Selain China, pihak Kementerian Luar Negeri Rusia juga turut menyatakan keprihatinan atas eskalasi berbahaya di Timur Tengah menanggapi adanya serangan Iran terhadap Israel.
Pihak Kemenlu Rusia berulang kali memperingatkan bahwa berbagai krisis di Timur Tengah yang belum terselesaikan, terutama di zona konflik Palestina-Israel, seringkali dipicu tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, sehingga meningkatkan ketegangan.
Kemenlu Rusia mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak dapat menanggapi serangan Iran ke Israel karena posisi negara-negara Barat yang menjadi anggotanya.
AS Berdedikasi Bela Israel
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa negaranya memberikan dukungan terhadap Israel yang diserang lewat rudal dan drone serta menyebut bahwa pihaknya memberikan bantuan untuk menggagalkan serangan Iran.
Biden mengklaim pihaknya berhasil membantu Israel “menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk” berkat arahannya, yaitu agar militer Amerika Serikat memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke kawasan Timur Tengah selama sepekan terakhir.
Biden juga mematikan bahwa pasukan dan fasilitas Amerika Serikat tidak ada yang kena serangan Iran. Meski demikian, Amerika Serikat akan tetap waspada mengantisipasi semua ancaman.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon juga mengungkapkan para pembantu pemerintahan Biden kompak memberikan dukungan bagi Israel.
ANTARA | NABIILA AZZAHRA
Pilihan Editor: Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel