Pengadilan Rusia Tolak Banding Penahanan Wartawan AS Evan Gershkovich
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 18 April 2023 22:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Moskow pada Selasa, 18 April 2023, menolak banding dari jurnalis AS Evan Gershkovich untuk dibebaskan dari penahanan pra-sidang, yang berarti dia akan tinggal di bekas penjara KGB hingga setidaknya 29 Mei sementara kasus mata-mata melawannya diselidiki.
Gershkovich, seorang wartawan Wall Street Journal, membantah dakwaan mata-mata. Ia terlihat tenang dan tersenyum saat berdiri di dalam kurungan kaca dan logam di depan sidang banding, mengenakan kemeja kotak-kotak dengan kedua lengan bersedekap.
Tim hukumnya meminta ia dibebaskan dengan jaminan 50 juta rubel (sekitar Rp 9 miliar) yang disediakan oleh Dow Jones atau ditempatkan di dalam tahanan rumah, kata Tatiana Nozhkina, pengacaranya, kepada wartawan. Pengadilan, katanya, menolak kedua permintaan itu.
"Dia dalam suasana hati yang siap tempur," kata Nozhkina kepada wartawan di luar pengadilan. "Dia siap membela diri dan menunjukkan bahwa dia tidak bersalah."
Sebelum persidangan berlangsung, Gershkovich berbalik ketika salah satu reporter Rusia di ruang sidang menyuruhnya untuk "Tetap Kuat!" dan menyampaikan kepadanya bahwa semua orang berkata "Hai".
Seorang pria bertopeng dengan tulisan "FSB" di seragam hitamnya berdiri di samping kandang saat hakim menolak banding. Duta Besar AS Lynne Tracy berdiri hanya beberapa meter jauhnya, menyaksikan persidangan bersama segelintir wartawan asing dan Rusia yang masuk ke ruang sidang.
Ketika ditanya oleh hakim apakah ia membutuhkan terjemahan, Gershkovich mengatakan dalam bahasa Rusia bahwa ia memahami segalanya. Para pengacaranya mengatakan mereka akan mengajukan banding putusan pengadilan.
<!--more-->
Rahasia-rahasia Negara
Dinas keamanan FSB Rusia menangkap Gershkovich pada 29 Maret di kota Ural Yekaterinburg atas tuduhan spionase yang membawa kemungkinan hukuman penjara 20 tahun karena mengumpulkan apa yang dikatakannya sebagai rahasia negara tentang kompleks industri militer.
Kremlin mengatakan Gershkovich, wartawan AS yang pertama ditahan di Rusia atas tuduhan spionase sejak akhir perang Dingin, tertangkap tangan.
Amerika Serikat menganggapnya "ditahan secara tidak sah", atasan dan koleganya mengatakan dia tidak bersalah, dan Presiden Joe Biden menyebut penahanannya ilegal.
“Ia banyak membaca di penjara – literatur Rusia dalam bahasa Rusia asli,” kata Nozhkina kepada Reuters, sambil menambahkan ia sedang membaca adikarya Leo Tolstoy “War and Peace" tentang invasi Prancis 1812 ke Rusia.
Ditanya tentang makanan penjara, Nozhkina mengatakan Gershkovich diberikan bubur di pagi hari dan bahwa makanannya normal.
Sidang Selasa bersifat prosedural, mencakup bagaimana Gershkovich harus ditahan, bukan substansi dakwaan terhadapnya karena penyelidik masih mengerjakan rincian kasus tersebut.
Gershkovich, putra seorang imigran Soviet, ditahan di penjara Lefortovo, yang pada zaman Soviet dikelola oleh KGB tetapi kini dioperasikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Federal. Biasanya, penjara itu digunakan untuk menahan mereka yang dicurigai melakukan mata-mata atau kejahatan berat lainnya.
Duta besar AS Tracy, Senin, mengatakan ia telah mengunjungi Gershkovich untuk pertama kali.
“Ia merasa baik-baik saja dan bertahan. Kami mengulangi seruan kami untuk pembebasan segera Evan," kata Tracy dalam sebuah pernyataan.
REUTERS
Pilihan Editor: Menhan Sergei Shoigu: Kerja Sama Rusia dan Cina Stabilkan Dunia