TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kerja sama militer negaranya dan Cina merupakan kekuatan "penstabil" di dunia. Moskow memercayai kemitraan yang kuat dengan Beijing membantu mengurangi kemungkinan konflik.
Cina telah muncul sebagai mitra internasional terpenting Rusia dalam 14 bulan terakhir, sejak Moskow menginvasi Ukraina. Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu tengah berada di Moskow dalam upaya penjajakan memperdalam kerja sama militer, yang telah menimbulkan kekhawatiran di Barat.
"Koordinasi upaya kami di arena internasional memiliki efek menstabilkan situasi global dan membantu mengurangi potensi konflik," kata kantor berita Interfax mengutip Shoigu kepada Li pada Selasa, 18 April 2023.
Sebelum bertemu Shoigu hari ini, Li sebelumnya berjumpa dengan Presiden Vladimir Putin pada Minggu.
Shoigu mengatakan penting bagi kedua negara untuk mengoordinasikan upaya mereka di panggung global. Dia menyatakan keyakinan bahwa program latihan militer bersama akan diperluas.
Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi Moskow bulan lalu untuk menunjukkan dukungan kepada Putin, beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional menyerukan penangkapan pemimpin Rusia atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.
Rusia dan Cina, yang mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas”, telah bergerak untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi, politik, dan militer mereka sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022.
Cina telah menolak untuk mengkritik tindakan militer Rusia di Ukraina dan menyalahkan Amerika Serikat dan NATO karena memprovokasi Moskow.
Beijing juga berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik Ukraina, tetapi Washington menuduh Beijing mempertimbangkan ekspor senjata ke Moskow – klaim yang dibantahnya.
REUTERS
Pilihan Editor: Kemlu Benarkan WNI Terlibat Serangkaian Kasus Pelecehan Seksual di Berkeley AS