NPR Berhenti Gunakan Twitter karena Label yang Menyesatkan

Senin, 17 April 2023 19:48 WIB

National Public Radio (NPR). npr.org

TEMPO.CO, Jakarta - National Public Radio (NPR) tidak akan lagi mengepos konten baru di Twitter resminya sebagai protes terhadap label oleh platform media sosial yang menyiratkan keterlibatan pemerintah dalam konten editorial organisasi AS.

NPR, Rabu pekan lalu, mengatakan Twitter menolak permintaan berulang kali untuk menghapus label sebagai "media yang berafiliasi dengan negara" yang tidak akurat, kini diubah menjadi "media yang didanai pemerintah", yang tidak secara akurat menangkap struktur tata kelola media publiknya.

NPR adalah perusahaan swasta nirlaba dengan independensi editorial. Mereka menerima kurang dari 1 persen dari $300 juta anggaran tahunannya dari Corporation for Public Broadcasting yang didanai pemerintah federal.

Dengan bungkam di Twitter, kepala eksekutif NPR mengatakan bahwa jaringan tersebut melindungi kredibilitas dan kemampuannya untuk menghasilkan jurnalisme tanpa "bayangan negatif".

CEO NPR John Lansing dalam sebuah wawancara mengatakan, "Saya tidak akan membiarkan konten kami pergi ke mana pun yang akan mempertaruhkan kredibilitas kami."

Advertising
Advertising

“Jika kami terus mengetwit, setiap pos akan membawa label menyesatkan itu,” kata Lansing.

Televisi Inggris BBC juga keberatan dengan label terbaru, dengan mengatakan itu menyesatkan.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, pemilik miliarder Twitter, Elon Musk, mengatakan perusahaan itu berusaha untuk “akurat” dan berusaha mengubah label itu.

“Tujuan kami hanya sejujur dan seakurat mungkin.. Kami sedang menyesuaikan label itu menjadi “didanai secara publik” yang saya pikir mungkin ini tidak terlalu ofensif,” kata Musk.

NPR mengatakan mereka akan tetap berada di platform media sosial lain, dan sedang meninjau kembali apakah mereka harus berekspansi untuk mencakup platform pihak ketiga yang baru muncul.

Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Musk juga mengatakan dalam wawancara bahwa Twitter "kira-kira mencapai titik impas" karena banyak pengiklan, yang telah menghentikan pengeluaran untuk platform blog mikro sejak pengambilalihannya tahun lalu, telah kembali.

REUTERS

Pilihan Editor: Pengkritik Putin Dipenjara 25 Tahun, Hukuman Terberat sejak Invasi Rusia

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

19 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

6 hari lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

7 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

8 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

10 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

11 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

7 Film dan Drama Korea Populer yang Dibintangi Kim Tae Ri

16 hari lalu

7 Film dan Drama Korea Populer yang Dibintangi Kim Tae Ri

Selain dikenal sebagai aktris berbakat, Kim Tae Ri merupakan seorang sarjana di bidang jurnalisme

Baca Selengkapnya