Penembakan Massal dan Aturan Kepemilikan Senjata Api di Amerika Serikat

Reporter

Febyana Siagian

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 17 April 2023 23:55 WIB

Orang-orang mengantre untuk membeli persediaan di toko senjata Martin B. Retting, Inc. di Culver City, California, AS, 15 Maret 2020. Penjualan senjata api meningkat di sejumlah negara bagian Amerika Serikat di tengah penyebaran virus corona. REUTERS/Patrick T. Fallon

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya empat orang tewas, termasuk seorang pemain sepak bola sekolah menengah, dalam penembakan massal yang terjadi saat pesta ulang tahun yang diadakan di dalam sebuah studio tari di kota kecil Dadeville, Alabama, polisi negara bagian dan kata media lokal pada Minggu, 16 April 2023.

Seperti dikutip Reuters, sebuah stasiun televisi lokal melaporkan pada Minggu bahwa lebih dari 20 orang terluka dalam penembakan itu, sekitar 100 kilometer timur laut ibu kota negara bagian Montgomery, mengutip para penyelidik di tempat kejadian.

Peristiwa itu mengingatkan kembali ihwal kepemilikan senjata api di Amerika Serikat yang lazim dijumpai. Salah satunya dimungkinkan karena Amandemen Kedua Konstitusi yang memberi hak warga untuk memanggul senjata api.

Sebelumnya, diketahui sepertiga warga Amerika Serikat sudah memiliki senjata pribadi. Namun, pada awal tahun 2022, jumlah ini sudah dibatasi oleh pemerintah Amerika. Dalam upaya mengatasi tingkat pembunuhan, termasuk penembakan massal, di Amerika.

Dilansir dari antaranews, pembelian senjata api ini juga melebar hingga Asia-Amerika memiliki presentase rendah dibanding pembelian di Amerika. Senjata api yang dibeli ini digunakan untuk perlindungan diri.

Berdasarkan survei, 10% orang Asia pada 2021 lalu membeli senjata api dan 10% hidup bersama orang pemilik senjata api di dalam rumah.

Sedangkan berdasarkan CNN, revisi undang-undang ini sudah berlangsung sejak pemerintahan Barrack Obama, namun terkatung-katung. Alasannya, orang-orang dari partai Republikan belum sepenuhnya setuju.

Advertising
Advertising

Profesor Siswanto, menjelaskan alasan orang dalam partai ini masih bimbang dikarenakan masih adanya kepentingan orang-orang elit dan pengusaha yang berkaitan dengan bisnis senjata.

Jenis senjata api yang bisa dipakai oleh masyarakat Amerika diantaranya Flamethower, Cannon, Miniguns, dan Grenade Launchers. Untuk Flamethower biasanya digunakan oleh militer AS dikarenakan senjata ini bisa meledakkan benteng, bunker, dan kendaraan. Senjata api jenis ini berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, namun beberapa dari bagian negara memperbolehkan warga sipilnya untuk menggunakan senjata api.

Cannon sendiri adalah senjata api yang mudah didapatkan oleh warga sipil yang didapatkan oleh warga sipil di negara ini karena diperjualbelikan secara daring dan dealer senjata api. Sama seperti Cannon, Miniguns juga diperbolehkan untuk dimiliki oleh warga sipil dengan batasan usia 21 tahun keatas. Peluncur granat Granade Launchers juga diperbolehkan secara legal. Dengan catatan, para pemilik senjata api harus melaporkan diri ke pemerintah federal setempat dan membayar pajak untuk setiap senjata api yang dimilikinya.

Untuk masyarakat pengguna mariyuana, senjata api yang dilegalkan ini dilarang penggunaannya. Hal ini dikarenakan tidak semua negara bagian yang melegalkan ganja ini pada aturan federal mereka. Sehingga, dapat diputuskan untuk pencabutan hak dasar dalam penggunaan senjata api. Preseden baru dan ketidak-konstitusional-an ini juga terjadi pada warga pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Hingga mahkamah menegaskan pembatasan ini harus konsisten dengan tradisi sejarah peraturan senjata api di negara ini.

TIM TEMPO

Pilihan editor : Empat Orang Terbunuh dalam Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun Alabama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

13 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

15 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

19 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

21 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

2 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya