Ini Kisah Hemedti, Orang Paling Ditakuti di Sudan, Mengukir Jalan Kekuasaan

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 16 April 2023 08:00 WIB

Pemimpin milisi RSF di Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo atau Hemeti. [AL JAZEERA]

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, dikenal sebagai Hemedti, muncul dari titik yang rendah untuk memimpin milisi Arab yang ditakuti secara luas yang menghancurkan pemberontakan di Darfur, memperoleh pengaruh dan akhirnya berperan sebagai orang terkuat kedua di negerinya, Sudan, dan salah satu yang terkaya.

Pada Sabtu, pertempuran meletus antara Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang merupakan milisi di Darfur sebelum mereka menjadi pasukan paramiliter, dan militer.

Hemedti memainkan peran yang penting dalam pergolakan politik negaranya selama 10 tahun, membantu menggulingkan mantan donaturnya, Presiden Omar al-Bashir pada 2019 dan kemudian menghentikan protes orang-orang Sudan yang mencari demokrasi.

Sebagai wakil kepala negara, Hemedti, mantan pedagang unta dengan sedikit pendidikan formal, telah berperan dalam beberapa portofolio terpenting Sudan di era pasca-Bashir, termasuk ekonomi yang runtuh dan negosiasi perdamaian dengan kelompok pemberontak.

Sebagian besar kekuatannya berasal dari paramiliter RSF – anak-anak muda yang mengancam dipersenjatai dengan granat berpeluncur roket dan senapan mesin yang dipasang di truk - yang menguasai perang gurun di wilayah Darfur tetapi tidak memiliki disiplin tentara reguler.

Advertising
Advertising

Hemedti pertama kali mengangkat senjata di wilayah Darfur barat setelah orang-orang yang menyerang konvoi perdagangannya membunuh sekitar 60 orang dari keluarganya dan menjarah unta, seperti dituturkan Muhammad Saad, mantan asisten Hemedti. Konflik telah menyebar di Darfur sejak 2003 setelah sebagian besar pemberontak non-Arab bangkit melawan Khartoum.

Seorang tokoh jangkung yang mengesankan, Hemedti kemudian membentuk milisi pro-pemerintah dari suku nomaden Arab, yang secara lokal dikenal sebagai janjaweed, yang kemudian dia ubah menjadi RSF yang lebih beragam.

Mahkamah Pidana Internasional mendakwa Bashir dan pejabat tinggi lainnya dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Darfur, yang dimulai pada 2003 dan di mana sebanyak 300 ribu orang tewas dan 2,7 juta orang mengungsi. Tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap Hemedti.

Ketika Bashir membutuhkan perlindungan dari para pesaingnya selama 30 tahun masa berkuasanya, ia memilih Hemedti sebagai penegak hukumnya, kata orang-orang dalam. Terkesan oleh kecerdikan dan keahliannya berperang, Bashir mengandalkannya untuk berhadapan dengan musuh-musuh negara dalam konflik Darfur dan di tempat lain di Sudan.

<!--more-->

Legitimasi Milisi Hemedti

Milisi RSF Hemedti dilegitimasi. Dia memperoleh pangkat letnan jenderal dan memiliki kebebasan untuk merebut tambang emas di Darfur dan menjual sumber daya Sudan yang paling berharga. Saat Sudan tertatih-tatih dari satu krisis ekonomi ke krisis lainnya, Hemedti menjadi kaya.

“Saya bukan orang pertama yang memiliki tambang emas. Memang benar, kami memiliki tambang emas dan tidak ada yang menghalangi kami untuk bekerja di emas,” kata Hemedti dalam wawancara dengan BBC.

Hemedti juga menjalin pertemanan yang kuat di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab setelah dia mengirim pasukan RSF untuk mendukung mereka melawan pemberontak yang berpihak pada Iran dalam perang saudara Yaman.

Setelah bertahun-tahun mendukung Bashir, pada 2019 Hemedti mengambil peran dalam pelengseran sekutu lamanya, yang menghadapi tekanan dari protes-protes massa yang menyerukan demokrasi dan diakhirinya kesulitan ekonomi.

Berdasarkan sebuah kemitraan sipil-militer yang dibentuk setelah penggulingan Bashir, Hemedti tidak menyia-nyiakan waktu dalam usaha membentuk masa depan Sudan, yang diperintah selama sebagian besar sejarah pasca-kolonialnya oleh para pemimpin militer, yang merebut kekuasaan dalam peralihan. Dia berbicara di depan umum tentang perlunya "demokrasi sejati", bertemu dengan duta besar Barat dan mengadakan pembicaraan dengan kelompok pemberontak.

“Hemedti berencana menjadi orang nomor satu di Sudan. Dia memiliki ambisi yang tidak terbatas,” kata seorang tokoh oposisi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.

Hemedti tak punya toleransi untuk perbedaan pendapat.

RSF melancarkan kekerasan berdarah pada sebuah kamp protes pada 2019 di luar Kementerian Pertahanan setelah penggulingan Bashir, kata saksi mata. Lebih dari 100 orang tewas. Hemedti membantah telah memerintahkan penyerangan itu.

Militer pada Oktober 2021 merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat, mengakhiri kesepakatan pembagian kekuasaan sipil-militer dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kelompok-kelompok politik sebagai kudeta militer.

Dalam sebuah pernyataan video, Hemedti mengatakan tentara merebut kekuasaan untuk “memperbaiki arah revolusi rakyat” dan mencapai kestabilan.

Hemedti mengatakan militer siap untuk menyerahkan kekuasaan jika ada kesepakatan atau pemilihan. Banyak orang Sudan tidak yakin.

Tetapi perpecahan antara RSF Hemedti dan tentara mempersulit upaya-upaya untuk mengembalikan pemerintahan sipil.

Tentara Sudan, pekan ini, memperingatkan risiko konfrontasi setelah mobilisasi oleh kelompok paramiliter Hemedti, menggarisbawahi meningkatnya gesekan antara pasukan yang bersaing.

"Saya telah lama percaya bahwa dia (Hemedti) adalah ancaman nyata tidak hanya bagi transisi demokrasi Sudan tetapi juga bagi kelangsungan hidupnya sebagai sebuah negara," kata Ahmed T. el-Gaili, seorang pengacara Sudan.

REUTERS

Pilihan Editor: Blinken: Kebocoran Intelijen AS Tak Berpengaruh pada Hubungan dengan Sekutu

Berita terkait

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

14 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

25 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

28 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

46 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

49 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

53 hari lalu

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.

Baca Selengkapnya

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

53 hari lalu

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

58 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

8 Maret 2024

Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata dalam konflik di Sudan sebelum bulan suci Ramadan.

Baca Selengkapnya