Buronan asal Rusia Pidato di DK PBB, Diplomat AS dan Inggris Walk Out

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 April 2023 10:15 WIB

Amerika Serikat, Inggris, Albania dan Malta walk out dari utusan Rusia untuk hak-hak anak - yang ingin ditangkap oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang. RUETERS

TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat Amerika Serikat, Inggris, Albania dan Malta walk out setelah komisioner Rusia untuk hak-hak anak—buronan Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang— berbicara melalui video kepada anggota Dewan Keamanan PBB pada Rabu.

Para diplomat itu meninggalkan ruang konferensi PBB tempat diskusi diadakan saat Komisaris Rusia Maria Lvova-Belova berbicara. Selama pernyataannya, Lvova-Belova menunjukkan video anak-anak Ukraina di Rusia, lalu berkata, "Saya ingin menekankan bahwa tidak seperti pihak Ukraina, kami tidak menggunakan anak-anak untuk propaganda."

Inggris dan Amerika Serikat juga memblokir pertemuan informal tentang Ukraina, yang diadakan oleh Rusia untuk fokus pada mengevakuasi anak-anak dari zona konflik, dari siaran web oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Rusia mengklaim melindungi anak-anak ini. Sebaliknya ini adalah kebijakan yang diperhitungkan yang berupaya menghapus identitas dan kenegaraan Ukraina," kata diplomat Inggris Asima Ghazi-Bouillon saat kembali ke ruangan, setelah Lvova-Belova berbicara.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat bergabung dengan Inggris dalam memblokir siaran web. “Sehingga Lvova-Belova tidak memiliki podium internasional untuk menyebarkan disinformasi dan mencoba membela tindakan mengerikannya yang terjadi di Ukraina."

Advertising
Advertising

Pengadilan Kriminal Internasional bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Lvova-Belova. Mahkamah menuduh mereka secara ilegal mendeportasi anak-anak dari Ukraina dan pemindahan orang yang melanggar hukum ke Rusia dari Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022.

Moskow mengatakan surat perintah itu batal secara hukum karena Rusia bukan penandatangan perjanjian yang membentuk ICC.

Rusia tidak menyembunyikan program yang membawa ribuan anak Ukraina ke Rusia, tetapi menampilkannya sebagai kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak terlantar di zona perang.

Lvova-Belova mengatakan bahwa sejak Februari 2022, sekitar 5 juta warga Ukraina, termasuk 700.000 anak, telah melakukan perjalanan ke Rusia.

Sekitar 2.000 anak berasal dari panti asuhan dan didampingi oleh penjaga, katanya, seraya menambahkan bahwa sekitar 1.300 dari anak-anak tersebut telah kembali ke Ukraina. Sementara 400 anak sekarang berada di panti asuhan Rusia dan 358 anak ditempatkan di keluarga asuh Rusia.

Moskow tidak menyembunyikan program yang membawa ribuan anak Ukraina ke Rusia, tetapi menampilkannya sebagai kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak terlantar di zona perang.

Lvova-Belova mengatakan bahwa sejak Februari 2022, sekitar 5 juta warga Ukraina, termasuk 700.000 anak, telah melakukan perjalanan ke Rusia.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada wartawan bulan lalu bahwa pertemuan informal itu telah direncanakan jauh sebelum pengumuman ICC, dan tidak dimaksudkan untuk membantah tuduhan terhadap Putin dan Lvova-Belova.

Para diplomat mengatakan bahwa siaran web PBB jarang diblokir. Namun, bulan lalu China memblokir siaran web PBB tentang pertemuan Dewan Keamanan informal yang diadakan AS tentang pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

Pilihan Editor: Tolak Tudingan Pengadilan Kriminal Internasional, Komisioner Rusia: Tuduhannya Tidak Jelas

REUTERS

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

2 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

18 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

20 jam lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

20 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya